Garam memang baik, tetapi jika garam juga menjadi
tawar, dengan apakah ia diasinkan?
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu72[/kitab]; [kitab]Marku16[/kitab]; [kitab]Bilan27-28[/kitab]
Sebagai penikmat
makanan enak dan dijuluki ‘Sally Cuisine’. Aku belajar tentang seni mengoles garam
kasar di kentang panggang untuk menambah cita rasanya. Well, praktik ini ternyata menimbulkan kekacauan di oven bagian paling
bawahnya. Jadi, kemarin, di tengah suhu yang sangat dingin di luar, aku mulai berencana membersihkan oven.
Yang mengejutkanku,
siklus panas selama tiga jam pemanggangan meninggalkan abu di bagian sisi yang
lain. Garam itu masih tetap di sana, tebal dan tak tersentuh. Saat itulah Tuhan
seperti mengingatkanku bahwa Dia mau kita menjadi asin dan dipenuhi dengan firman
dan kasih karunia-Nya yang tidak hanya bisa dicicipi orang lain. Tapi kita juga
bisa menahan panas yang berasal dari ujian-ujian hidup dan situasi yang silih berganti.
“…janganlah kaulalaikan garam perjanjian Allahmu dari
korban sajianmu; beserta segala persembahanmu haruslah kaupersembahkan garam.” (Imamat 2: 13)
Situasi apa
sih yang jauh lebih berat dari yang dialami Sadrakh, Mesakh dan Abednego
(Daniel 3)? Raja Nebukadnezar memanaskan tunggu perapian tujuh kali lebih panas dari
biasanya dan ketiga pemuda itu bermaksud untuk dilemparkan ke dalamnya karena menolak
menyembah dewa yang disembah sang raja. Tapi mereka tahu Tuhan mereka sanggup dan
akan menyelamatkan mereka. Itulah iman mereka! Seperti garam yang masih tetap utuh di dalam oven, mereka pun diselamatkan.
“Dan para wakil raja, para penguasa, para bupati dan
para menteri raja datang berkumpul; mereka melihat, bahwa tubuh orang-orang ini
tidak mempan oleh api itu, bahwa rambut di kepala mereka tidak hangus, jubah
mereka tidak berubah apa-apa, bahkan bau kebakaranpun tidak ada pada mereka.” (Daniel 3: 27)
Di akhir
siklus hidup kita, garam kita akan tetap utuh di antara abu. Taburilah hidupmu dengan
garam sesuai dengan kebutuhanmu dan bersiaplah untuk dipanggang atau digoreng.
Karena selain tetap utuh, garam bisa saja akan tetap lengket di dalam makanan dan memberikan rasa (Markus 9: 50)
Jadi, keluarlah
hari ini dan nikmati semua yang Tuhan mau bagikan melalui hidupmu. Tuhan menyatakan
kebenaranNya kepada semua orang, bahkan seperti yang aku alami lewat kentang panggang ini. Kalaupun dunia terasa sangat panas, kamu sudah siap menghadapinya. Karena itu jadilah asin dan bertahanlah dari segala rintangan.
Hak Cipta @ Sally Buckner, dipakai dengan ijin dari
Cbn.com