Hidup untuk Menghasilkan Buah Kekal
Kalangan Sendiri

Hidup untuk Menghasilkan Buah Kekal

Lori Official Writer
      1173

Shalom saudara terkasih! Ada banyak kebaikan Tuhan yang patut kita syukur. Salah satunya adalah bagaimana Tuhan sudah memilih hidup kita sejak dari awal. Pagi ini, mari renungkan Firman-Nya tentang bagaimana hidup kita menghasilkan buah.

 

Ayat Renungan: Yohanes 15: 16“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.”

 

Pertanyaan: Apa saja yang sudah Anda lakukan untuk menghasilkan buah bagi kerajaan Allah?

Tahukah Anda bahwa Tuhan tidak hanya memakai para missioner untuk menggenapi misi-Nya. Kita dipanggil untuk tujuan-Nya tergenapi, sesuai dengan karunia yang diberikan kepada masing-masing kita.

Dalam Yohanes 15: 16, Tuhan Yesus mengatakan begini, “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.” Menghasilkan buah artinya menjalani hidup yang berguna dan berdampak. 

Saya dan Anda tidak diciptakan untuk hanya sekadar sukses, punya segudang prestasi atau menjadi orang yang paling kuat di dunia. Karena semua itu hanya bersifat sementara; hari ini dirayakan lalu kemudian akan dilupakan. Sebaliknya, mengerjakan misi Tuhan akan selalu mendatangkan dampak kekal. 

Saat Anda menolong orang yang sedang putus asa atau bersedia memberikan waktu paling berharga Anda untuk mendengar mereka yang terabaikan, Anda sedang berinvestasi untuk hidup mereka. Hasilnya mungkin tidak terlihat, tetapi Anda telah menghasilkan buah kasih Tuhan melalui hidup Anda. Sehingga melalui Anda, mereka merasa dikasihi dan mulai penasaran dengan Tuhan yang Anda sembah. 

Tidak ada yang lebih penting daripada menolong orang lain menemukan jati dirinya di dalam Tuhan. Karena buahnya adalah kekekalan yang akan selalu dirayakan. Bayangkan, suatu saat di surga, ada seseorang menghampiri Anda dan berkata: “Terima kasih karena kamu sudah membawaku bertemu Kristus.” Atau “Kamu mungkin tidak mengenalku, tetapi karena kebaikanmu aku mengenal Tuhan dan sekarang ada di surga.”

Hari ini, mari renungkan: Apakah hidup kita sudah menghasilkan buah yang bernilai kekal? Apapun pekerjaan, potensi dan kondisi hidup yang Tuhan taruhkan atas Anda, mari memakainya untuk membawa orang-orang yang terhilang menjadi warga kerajaan-Nya. 

Selamat berpraktek. Tuhan Yesus memberkati.

Ikuti Kami