Mengasihi Seperti Tuhan Mengasihi
Kalangan Sendiri

Mengasihi Seperti Tuhan Mengasihi

Lori Official Writer
      48

Shalom saudara sekalian. Bagaimana kabar Anda hari ini? Melalui ayat renungan di bawah ini kita akan belajar tentang kasih Tuhan.

 

Ayat Renungan: 1 Yohanes 3: 1 “Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia.”

 

Pertanyaan: Bagaimana kasih Tuhan yang besar mengubah cara kita memandang diri dan orang lain?

Saya sangat suka dengan ayat renungan hari ini dari 1 Yohanes 3: 1 yang berkata, “Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia.” Apa sebenarnya maksud dari ayat ini?

Kita bisa memahami bahwa kalau bukan anugerah Tuhan kita ini siapa sehingga kita diangkat jadi anak-Nya. Gambarannya seperti Presiden Jokowi, kira-kira apakah dia akan mengangkat seseorang jadi anaknya dengan sembarangan? Paling tidak dia akan melihat bibit, bobot bebetnya bukan? Apalagi dengan background keluarga yang kurang baik, pastinya tidak! 

Tapi hari ini, kita perlu mendengarkan kebenaran ini bahwa “Tuhan tidak pernah menghitung dosa kita.” Mazmur 103 mengatakannya demikian, bahkan Dia adalah Tuhan yang tidak pernah menghitung dan menaruh dendam atas kesalahan kita. Bahkan Tuhan memperlakukan semua orang sama dihadapan-Nya. Tidak ada kasta apapun yang membuat saya dan Anda berbeda di hadapan Tuhan. 

Di dunia kita bisa melihat bagaimana kasta membuat derajat manusia berbeda. Keluarga kerajaan misalnya hidup dengan gelimpang kemewahan. Tetapi Tuhan berkata, gak ada satupun kemegahan di dunia ini yang bisa menandingi kemegahan surga. Dengan semua kekayaan yang Tuhan miliki, Dia rela mengangkat kita menjadi anak-anak-Nya karena kita berharga bagi Dia.

Saat Anda punya pemikiran bahwa hidup Anda berarti, maukah Anda memandang orang lain yang ada di jalan-jalan, di rumah-rumah dan di tempat-tempat yang paling gelap sekalipun sebagai pribadi yang penting dan berharga? Maukah Anda mengangkat mereka sebagai saudara sebagaimana kita diangkat Allah sebagai anak-anak-Nya?

Hari ini, mari duduk dan mulai mengubah pola pikir, cara berbicara dan cara kita bertindak seperti Tuhan melakukannya kepada kita. Sehingga kita bisa menjangkau orang-orang yang terhilang dengan kasih.

 

©Maria Kaesmetan, CBN Indonesia

Ikuti Kami