Percaya, Klaim, dan Rebut Janji Tuhan
Kalangan Sendiri

Percaya, Klaim, dan Rebut Janji Tuhan

Lori Official Writer
      29

Selamat pagi saudara. Semoga hari Anda dipenuhi sukacita di dalam Tuhan. Sebelum kita mulai belajar Firman Tuhan, mari renungkan beberapa menit Firman berikut ini.

 

Ayat Renungan: Bilangan 14: 8“Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.”

 

Dalam kitab Yosua 3-4, Tuhan telah menjanjikan tanah Kanaan kepada orang Israel. Namun, untuk memperoleh janji tersebut, mereka perlu mengklaimnya. Sebelum mereka memasukinya, banyak musuh yang mencoba mengintimidasi. Tuhan mengizinkan tantangan-tantangan ini untuk mengingatkan orang Israel agar selalu bergantung kepada-Nya.

Orang Israel tidak hanya berhadapan dengan orang-orang Kanaan yang ganas, tetapi mereka juga harus menyeberangi Sungai Yordan yang sedang mengalir deras. Bayangkan mereka harus berjalan melewati derasnya air sungai. Namun, apa yang terjadi? Para imam bergerak maju membawa tabut perjanjian dan mulai menyeberang, seketika itu sungai menjadi surut.

Kehadiran Tuhanlah yang mendatangkan pertolongan atas orang Israel saat itu. Agar mereka tidak melupakan momen ini, Tuhan memerintahkan Yosua untuk menyuruh dua belas orang mengambil dua belas batu dari tempat kaki para imam berdiri dan membuatnya sebagai suatu batu peringatan bagi orang Israel selama-lamanya. Dengan begitu, mereka bisa menceritakan kepada anak-anak mereka tentang perbuatan Tuhan yang ajaib atas mereka di masa lalu.

Refleksi: Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda pernah berada dalam posisi seperti orang Israel? Apakah rasa takut dan keraguan membuat Anda kehilangan janji Tuhan? Hari ini, kita diingatkan untuk menggantungkan iman kita sepenuhnya kepada Tuhan, seperti disampaikan dalam Bilangan 14:8 “Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.”

Hal pertama yang perlu kita lakukan untuk memperoleh janji-Nya adalah percaya. Kemudian, kita perlu mengklaim janji kemenangan itu atas hidup kita, dan mulai bergerak maju untuk merebut janji tersebut. Saat kita terus bergerak di tengah tantangan besar, penyertaan Tuhan akan mengikuti. 

Hari ini, mari kembali mengingat apa janji Tuhan atas hidup, rumah tangga, pasangan, anak, pekerjaan maupun pelayanan. Mari percaya, klaim dan berani maju untuk merebutnya!

Ikuti Kami