Shalom saudara yang dikasihi Tuhan. Pagi ini saya berdoa kiranya kasih Tuhan menyertai Anda sekalian dan melalui renungan ini Anda juga mendapatkan pengertian yang benar tentang kasih Tuhan.
Ayat Renungan: Yohanes 15: 4 – “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.”
Pertanyaan: Bagaimana Anda membangun hubungan yang erat dengan Tuhan?
Mengapa hubungan begitu penting? Karena hubungan menciptakan ikatan yang kuat, membuat seseorang memikirkan dan terikat kepada orang yang dikasihinya. Ikatan dalam hubungan inilah yang membuat seseorang rela memberikan segala yang ia miliki untuk orang yang ia cintai. Melalui hubungan, kesuksesan bisa dicapai. Prinsip yang sama berlaku dalam hubungan kita dengan Tuhan.
Seperti yang disampaikan dalam Yohanes 15:4, “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” Tuhan menginginkan hubungan yang erat dengan kita, orang-orang percaya. Begitu dalam kasih-Nya kepada kita, Dia rela memberikan segalanya, termasuk nyawa-Nya sendiri, untuk keselamatan kita. Bahkan, Dia telah menyediakan tempat di surga agar kita bisa bersama dengan-Nya selamanya, sebagaimana yang Dia katakan, “Supaya di mana Aku berada, kamu pun berada.”
Saudara, pasti Anda pernah merasakan kasmaran. Atau bagi Anda yang sudah menikah, kita pasti ingin selalu dekat dengan pasangan kita. Kita mau dia selalu ada di dekat kita dan menemani kita melakukan banyak hal bersama. Sehingga hubungan tetap melekat kuat. Hal serupa juga berlaku atas hubungan kita dengan Tuhan. Sekalipun kita berdosa, tetapi Tuhan memandang kita seperti diri-Nya sendiri. Karena itu Dia rindu ingin selalu dekat dengan kita.
Saudara yang dikasihi Tuhan. Tuhan mau membangun hubungan dengan kita. Namun kadang, kita memilih bersembunyi atau lari dari Dia karena dosa-dosa kita. Sama seperti Adam dan Hawa, saat jatuh dalam dosa mereka menyadari diri mereka telanjang dan mereka memilih bersembunyi dari Tuhan. Bukanlah ini yang sering kita lakukan kepada Tuhan? Ketika Dia ingin mendekat kepada kita, kita justru menjauh karena kita malu dan takut dengan dosa-dosa kita.
Namun karena kasih Tuhan kepada kita, Dia ingin membangun hubungan dengan kita. Dia rindu untuk berada di dekat kita sepanjang waktu. Sama seperti waktu Adam bersembunyi, Tuhan justru mencari dia dan berseru “Adam…Adam…dimanakah engkau?” Hati Tuhan selalu ingin bersama dengan kita karena Dia menilai kita berharga.
Saudara, mari merenungkan bersama tentang siapa kita dan bagaimana kita terus membangun hubungan dengan Tuhan? Apakah kita justru memilih lari dan bersembunyi dari Tuhan? Hari ini mari alami kasih Tuhan dalam hidup Anda. Dia bisa memakai apapun untuk memanggil kita mendekat kepada Dia, baik itu melalui lagu, melalui khotbah ataupun melalui tulisan yang kita baca. Jadi terima undangan Tuhan untuk kita bisa mengalami Dia secara pribadi.
Kiranya Anda memiliki hubungan yang manis dengan Tuhan, sehingga Tuhan bisa melakukan hal-hal besar melalui Anda.
Tuhan Yesus memberkati.
©Maria Kaesmetan, CBN Indonesia