Apakah Kamu Menginginkan Kesempurnaan? Tak Ada Yang Sempurna Kecuali Allah!
Kalangan Sendiri

Apakah Kamu Menginginkan Kesempurnaan? Tak Ada Yang Sempurna Kecuali Allah!

Naomii Simbolon Official Writer
      3929

Mazmur 18:31

“Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; janji TUHAN adalah murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya."

 

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 69; Ibrani 3; Mikha 6-7

Perfeksionis adalah hal yang baik dan bisa juga menjadi buruk.

Adalah baik, jika kita melakukannya dengan cara yang benar dan bisa menjadi buruk jika kita mengharapkan hidup yang sempurna alias tanpa cacat.

Bertahun-tahun yang lalu, aku mempelajari mengenai kepribadian. Ketika aku mengenali diriku dan mengerti mengapa aku bereaksi seperti itu, aku belajar salah satu kunci dasar kebahagiaan hidupku, adalah menjaga agar aku tidak menjadi perfeksionis.

Kamu tahu, aku adalah seorang yang intorvert, melankolis dan  terartur dan salah satu masalah terbesarku adalah mengharuskan semuanya sempurna. Tetapi kepribadian itu semakin memburuk. Aku nggak cuma mengharapkan diriku yang sempurna, aku juga memaksakan harapanku yang sempurna kepada keluarga dan juga teman-temanku.

Kalau sesuatu terjadi dan nggak sesuai dengan apa yang kuharapkan, maka aku akan marah, dan hariku terasa berantakan!

Sejak saat itu, aku pun mulai bekerja keras untuk melonggarkan standar kesempurnaanku. Dan kini aku tinggal di dalam rumah tangga yang lebih bahagia dibanding sebelumnya dan punya teman yang jauh lebih bahagia.

Perjalananku dalam mencapai kesempurnaan sangat berhubungan dengan keinginanku untuk menjadi lebih seperti Bapa Surgawiku. Tapi aku sadar bahwa aku nggak akan pernah bisa mendekati tingkat kesempurnaan Tuhan. Cuma Dia-lah yang sempurna.

Lihatkan aarahan Tuhan dalam membangun kemah suci dalam keluaran 25. Hampir seluruh pasal dan juga bab berikutnya memberikan arahan yang sangat spesifik mengenai bagaimana segala sesuatu seharusnya dibuat.

Faktanya, Dia memberikan instruksi mendetail dan Dia mengatakan dalam Keluaran 25:9,

"Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya."

Tuhan sudah menggunakan salah satu kata favoritku dalam Firman ini, yaitu 'Menurut.'

Kata menurut itu bisa diartikan sebagai dengan tepat!

Jadi nggak ada ruang untuk memodifikasi atau memvariasikan kemah tersebut. Semuanya harus dibuat persis seperti yang Dia katakan. Itu harus sempurna!

Tuhan dapat mendekati dan melakukan segala sesuatu dengan cara seperti itu, karena Ia memang sempurna.

Tetapi bagiku dan kamu semua, kita harus benar-benar menyesuaikan harapan kita.

Kita adalah orang-orang yang tidak sempurna yang hidup di dunia yang tidak sempurna yang bahkan tampak semakin buruk setiap harinya.

Jika kita harus memiliki semuanya untuk menjadi sempurna, maka kita akan menjadi orang yang menderita dan sama sekali tak sempurna.

Arahan spesifik Tuhan untuk tabernakel nggak hanya bangunan tetapi juga semua aksesorisnya, mulai dari kaki dian, tirai, tutup pendamaian, Tabut Perjanjian, meja dan banyak lagi.

Secara pribadi, saya suka membuat sebuah rencana. Akan lebih mudah mencapai hampir sempurna jika kita bisa tahu spesifikasinya.

Sama seperti Tuhan memberikan rencana untuk tabernakel, Dia juga memberi kita rencana bagaimana bisa hidup dalam kitab yang sama, yaitu kitab -Nya (Firman Allah).

Aku bisa menemukan solusi untuk setiap masalah yang ku miliki di halaman-halaman buku itu. Dan itu hanya akan menjadi solusi untuk masalahku ketika aku menerapkannya. Kalau tidak, maka itu tak akan menjadi sebuah solusi untuk apa pun.

Dalam Khotbah di Bukit, Yesus mengakhiri Matius 5 dengan kata-kata,

"Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

Itu menjadi tantanga      n bagiku!

Gimana dengan kamu? Apakah kamu sedang berjuang dengan keperfeksionisan kamu? Atau kamu sedang berjuang dengan sesuatu yang lain?

Jika kamu sepertiku, dimana kamu sedang bergumul dalam keterikatan akan kesempurnaan menurut standarmu, maka batasilah diri kamu. Izinkan diri kamu menjadi kurang sempurna.

Selama kamu tetap fokus kepada satu sosok yang sempurna yaitu Tuhan, maka hasilnya akan menjadi gaya hidup damai yang bahagia dan itu sempurna bagi kamu!

 

Hak Cipta © Desember 2018 Linda Gilden, digunakan dengan izin.

 

Ikuti Kami