Yesus Tak Hanya Hadir di Danau Galilea, Tapi di Tempat Ini Juga
Kalangan Sendiri

Yesus Tak Hanya Hadir di Danau Galilea, Tapi di Tempat Ini Juga

Lori Official Writer
      4644

Mazmur 18: 2

“Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku!” 


Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 49; Kisah Para Rasul 21; Imamat 8-9

Pernah gak kamu mengikuti jejak Yesus di Tanah Suci? Kalau belum, kamu mungkin akan terkejut mengetahui kalau sulit untuk benar-benar mengalami (kehadiran) Yesus, bahkan di tanah bersejarah yang ada di Alkitab.

Waktu kamu mengambil lebih dari 150 foto khusus dan mengisi jurnalmu dengan perenungan dan doa seperti yang dilakukan istriku, Kristi dalam tur yang ikut kami bantu.

Di tempat-tempat suci di Israel, ada begitu banyak gangguan. Kerumunan orang berusaha mendekat. Vendor berjualan souvenir dan mencoba merogoh kantong kami. Kelompok-kelompok agama yang bersaing melakukan klaim. Harapanku dan harga diriku. Kebisingan terdengar di jalanan. Kebisingan di kepalaku. Bising. Bising!

Aku dan istriku dan juga teman-teman kami hanya ingin jadi peziarah, bukan turis dan berjalan mengikuti jejak Yesus - dan bersama Yesus.

Lalu kami menemukan tempat terbaik untuk menemukan Yesus yaitu di Danau Galilea. Saat kami berlayar melintasi danau, aku membayangkan diriku sebagai salah satu murid Yesus di perahu dan Yesus berjalan di atas air menghampiri kami. Dan aku merenungkan doa Petrus.

“Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air.” (Matius 14: 28)

Saat kami sampai di seberang danau, itu waktunya makan siang. Tapi aku lapar akan Yesus. Sangat lapar. Siapa yang memikirkan soal makan saat kamu lapar akan Yesus? Faktanya, aku belajar bahwa kerinduan akan Tuhan adalah alasan yang baik untuk melupakan makanan. Jadi aku berjalan-jalan sendiri dan mencari Tuhan, berharap beberapa cara untuk melakukan kontak dengan-Nya…dan kemudian memegangnya erat dalam kehidupan ini!

Salah satu cara yang aku alami untuk bertemu dengan Yesus adalah melalui sebuah batu. Ada batu dimana-mana di Israel. Di Alkitab sendiri batu adalah simbol paling umum untuk Tuhan. Misalnya, waktu Daud berdoa. “Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku!” (Mazmur 18: 2)

Mari ikuti doa ini.

Yesus yang terkasih, Engkau tak hanya hadir di Danau Galilea. Tapi Engkau juga hadir di jalan-jalan yang sibuk dan rumah-rumah yang sepi. Engkau hadir bersamaku saat aku mengetikkan kata-kata ini di komputer ku di Irivine, California dan Engkau bersama setiap orang yang membaca kata-kata ini dimanapun di dunia ini yang didudukinya. Yesus, kami ingin berjalan bersama Engkau dan mengetahui kebaikan yang murah hati. Kami mau mengatasi kebutaan kami dan melihat kepada keindahanMua. Kami sangat lapar akan manna sugawiMu. Sepatah kata yang Engkau ucapkan akan memenuhi jiwa kami. Di tengah-tengah tekanan dan pergumulan kami, kesenangan dan impian kami, Engkau sendirilah Batu Karang kami, yang kekal, kuat, sejati dan menghibur. Tolong kami untuk berpegang pada Engkau dalam hal-hal yang sederhana seperti batu yang Engkau berikan kepadaku di Danau Galilea. Amin


Sekalipun di tengah kebisingan, Yesus tetap selalu hadir

 

Hak cipta Bill Gaultiere, Ph.D, digunakan dengan ijin.

Ikuti Kami