Yehova Nissi, Tuhan Adalah Panjiku
Kalangan Sendiri

Yehova Nissi, Tuhan Adalah Panjiku

Puji Astuti Official Writer
      10074

Zakharia 4:6

"Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam"

 

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 85; Roma 13; Ulangan 17-18

Seberapa baik kamu mengingat nama orang? Ini adalah sesuatu yang bagi banyak orang sulit, saya adalah salah satunya. Saya mencari cara untuk memudahkan mengingat nama orang ketika saya bertemu mereka, karena mengingat nama seseorang adalah tanda bahwa kamu menghargai mereka sebagai pribadi. Saya akan menyarankan kamu agar membiasakan untuk mengingat nama dan saya berusaha keras untuk mempelajari kebiasaan ini !!

Ketika saya sedang berpakaian di suatu pagi, saya melirik kalender yang duduk di meja rias saya, di halaman kalender itu menuliskan beberapa nama-nama Allah. Nama-nama ini menyentuh hati saya dan saya merasakan Roh Kudus mendorong saya untuk menggali lebih dalam beberapa nama Allah. Mengapa? Pada jaman dahulu, nama seseorang mengungkapkan banyak tentang karakter mereka. Jadi saat kamu mempelajari nama-nama Allah, maka nama-nama itu akan  mengungkapkan kepada kita banyak hal tentang pribadi dan karakter Allah.

Nama pertama yang akan kita pelajar bersama adalah Jehovah Nissi - Tuhan adalah Panjiku. Nama Allah ini ditemukan dalam (Keluaran 17:15). Lihatlah konteksnya secara menyeluruh dengan membaca dari ayat 9-16.

Musa berkata kepada Yosua: "Pilihlah orang-orang bagi kita, lalu keluarlah berperang melawan orang Amalek, besok aku akan berdiri di puncak bukit itu dengan memegang tongkat Allah di tanganku."

Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya dan berperang melawan orang Amalek; tetapi Musa, Harun dan Hur telah naik ke puncak bukit. Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek. Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam. Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang.

Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Tuliskanlah semuanya ini dalam sebuah kitab sebagai tanda peringatan, dan ingatkanlah ke telinga Yosua, bahwa Aku akan menghapuskan sama sekali ingatan kepada Amalek dari kolong langit."

Lalu Musa mendirikan sebuah mezbah dan menamainya: "Tuhanlah panji-panjiku!"

Ia berkata: "Tangan di atas panji-panji TUHAN! TUHAN berperang melawan Amalek turun-temurun."

Dalam perikop ini Musa memegang tongkat Allah di tangannya dan selama tangannya dan tongkat Allah diangkat, Yosua dan orang Israel memenangkan perang atas orang Amalek. Yang saya ingin agar kita perhatikan secara khusus adalah bahwa pertempuran ini adalah tentang Tuhan. Yosua, Musa, Harun, Hur, dan tentara Israel hanyalah bejana yang digunakan Tuhan, tetapi pertempuran itu sendiri diatur oleh Tuhan. Musa tahu ini dan ingin memastikan orang Israel tahu itu dan mengingatnya. Tidak ada yang dia atau mereka lakukan di alam fisik membawa kemenangan. Kehadiran dan kekuatan Allah membawa mereka ke dalam pertempuran dan memastikan kemenangan ketika pertempuran telah selesai.

Pertempuran apa yang kamu hadapi hari ini?

Apakah pertempuranmu adalah perang yang Tuhan pilih? Pertanyaan yang aneh, bukan? Firman Tuhan sangat jelas menyatakan bahwa Tuhan, pada kenyataannya, memilih pertempuran tertentu bagi kita untuk berperang. Apakah Dia menjadi memimpin jalanmu seperti Yehuva Nissi dalam pertempuranmu saat ini?

Mungkin pertempuran yang kamu hadapi adalah pertempuran yang telah kamu pilih sendiri, apakah hal itu di luar kehendak Allah? Apakah kamu berjuang dengan kekuatanmu sendiri? Apakah  kamu berjuang keras untuk menang dalam pertempuran? Jika Yehuva Nissi menjadi pemimpin dalam perjuanganmu, maka kamu dijamin sukses, tetapi jika kamu bertempur dengan  kekuatanmu sendiri, kekalahan akan segera terjadi.

Kapankah kamu memerlukan Allah perlu menunjukkan diri-Nya yang kuat sebagai Yehuwa Nissi - Tuhan panjiku - dan berjalan  dengan kepastian bahwa kemenangan sudah ditangan?

Hak Cipta © Leah Adams, digunakan dengan izin.

Ikuti Kami