Efesus 2:9
"Itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri."
Ayat Alkitab Setahun : Mazmur 95; Lukas 16, Daniel 9-10
“Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat
serta berkata kepadanya: "Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang
sukar kepadamu, bukankah bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya
berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir." Maka turunlah
ia membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan
abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak dan ia menjadi tahir." ( 2 Raja-raja 5:13-14)
Mobil Toyota Celica saya bermasalah. Setiap saya injak remnya, ujung
depannya bergetar dan oleng ke kanan. Saya lalu pergi ke bengkel untuk
memperbaikinya, dan berjalan masuk ke dalam bengkel untuk meminta John memperbaikinya.
"John nggak bekerja disini lagi," jawab manager baru disana .
"Apa yang bisa saya bantu?"
Saya lalu menjelaskan masalahnya. Dia mengecek mobil saya dan menyuruhku untuk menunggu.
Beberapa menit kemudian dia memberi tahuku bahwa mobil ini membutuhkan lebih dari 3.000 dollar untuk perbaikannya.
Saya lalu menolak. Kami sudah
memperbaiki sejumlah sambungan dan sejumlah item lain yang tercantum dalam daftar perbaikan.
"Tidak, di kendaraan ini kamu belum memperbaikinya," kataku.
Saya nggak ingin berdebat,
selain itu saya nggak akan menghabiskan uang sebanyak itu untuk mobil yang sudah berusia 10 tahun.
Saya lalu mengucapkan terima kasih atas waktunya dan pergi ke mobil saya.
Ketika saya memundurkan mobil
saya dari tempat perbaikan itu, manager baru tersebut langsung berlari keluar dengan menunjukkan apa yang sudah mereka perbaiki.
"Disini," katanya sambil menunjuk.
"Ini semua pekerjaan
yang sudah kami lakukan pada mobil ini. Dan lembaran ini," dia melambaikan kertas daftar perbaikan itu di depan wajah saya.
"Ini adalah perbaikan
untuk van kamu. Ini menunjukkan di mana kamu sudah memperbaiki bagian depan mobil kamu pada musim panas lalu."
Saya lalu mengatakan
kepadanya terima kasih , karena sudah menunjukkan kesalahan saya. Lalu saya
pergi. Beberapa bulan kemudian, saya pun menjual mobil saya itu, dan sama sekali belum kembali lagi ke bengkel itu.
Seringkali, langkah-langkah sederhana menjadi langkah yang paling sulit untuk dilakukan.
Minggir atau menepi dan membiarkan orang lain mengambil tempat kita.
Berjalan dan lari menjauh dari perkelahian. Sambil mengatakan, "Aku minta maaf."
Saya alergi dengan permintaan
maaf. Saya nggak bisa minta maaf tanpa gemetaran dulu, bikin pipiku memerah,
suaraku bergetar, dan saya lebih suka menangis karena sakit gigi daripada berkata," kamu benar. Ini adalah kesalahan saya."
Membuat saya menjadi gila jika
harus mengalah dan membiarkan orang lain menang dalam argumentasi, butuh upaya
besar untuk membuat mulut saya diam agar saya tidak bisa mengucapkan kata-kata apapun.
Naaman menderita penyakit
kusta, tetapi seperti yang sering terjadi dalam Alkitab, kondisinya juga menunjukkan penyakit rohaninya yaitu kesombongan.
Dengan rasa bangga dan
sombong, kita mengklaim hak kita, membuktikan kepada orang lain bahwa kita
benar dan berdiri lebih tinggi dari mereka sambil menunjukkan jari ke arah mereka.
"Kamu nggak bisa....
Kamu nggak seharusnya... Kamu nggak akan masuk surga jika kamu...."
Melakukan langkah-langkah sederhana yang menuntun orang lain bukan kepada Kristus justru malah menjauhkan kita dari Allah.
Kusta dimulai ketika bakteri
Mycobacterium leprae berkembang biak. Otot menjadi lemah, terutama di tangan,
kaki dan di mata. Ketika kulit mengeras,
korban pun akan kehilangan rasa di jari-jari tangan dan kakinya. Naaman pun menjadi buta. Nyeri menggigit tubuhnya, dan ini sama sekali tak ada obatnya.
Seperti bakteri, kesombongan
kadang menyebar di seluruh kehidupan kita, melemahkan tekad kita untuk menaruh kepentingan orang lain di atas kepentingan kita.
Kita pun menjadi mati rasa
terhadap rasa sakit mereka, buta terhadap orang miskin disekitar kita dan mengeraskan hati terhadap jiwa-jiwa yang mati karena kurangnya cinta.
Satu-satunya cara untuk membunuh kesombongan adalah mati untuk diri sendiri.
Naaman berusaha mendapatkan kesembuhan dengan caranya, tapi Elisa justru menolaknya..
Naaman berpikir bahwa upaya
yang besar yang akan menyelamatkannya,
tetapi Elisa justru menawarkan sebuah solusi yang sederhana yaitu menyuruh Naaman mandi ke sungai Yordan dan disana dia akan dibersihkan dari kustanya.
Jadi langkah yang sederhana
untuk mendapatkan hasil yang besar adalah, pergi untuk bertobat, memaafkan dan mintalah untuk dimaafkan.
Melalui Kristus kita sudah menerima janji mengenai kehidupan yang baru dan kulit yang baru.
Keutuhan dan penyucian. Ini bukanlah hak kita melainkan anugerah Tuhan.
"Itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri." (Efesus 2:9).
Jadi nggak ada yang suci dan
bersih, nggak satupun. Nggak ada yang benar kecuali Kristus. Jadi hari ini,
jika kamu merasa bahwa hak kamu sudah dilanggar, maka pertimbangkanlah Kristus.
Dia yang akan turun dari tahtanya menjadi sama dengan kita demi cintaNya. So,
lakukanlah hal yang sama. Turunlah dari tahta kesombonganmu dan rendahkan hati untuk selevel dan minta maaf atas kesalahanmu!
Hak cipta © 2012, Eddie
Jones, digunakan dengan izin.