Ibrani 11:1
Iman adalah dasar dari
segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita
lihat.
Bacaan Alkitab Setahun
Mazmur 119:89-150; 1 Yohanes 4; Yehezkiel 46-47
Orang mengatakan jika
melihat maka baru percaya, tetapi aku punya pandangan berbeda. Iman terbesar yang
dapat kita miliki adalah kemampuan untuk percaya tanpa melihat.
Kata Yesus kepadanya:
"Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka
yang tidak melihat, namun percaya." Yohanes 20:29
Kita melayani Tuhan
yang tak terlihat - setidaknya dalam bentuk. Belum ada yang melihat
"bentuk" Tuhan, namun ini tidak menghentikan kita untuk mengasihi
Dia. Inilah yang membuat Kekristenan luar biasa. Kita mencintai dan melayani
Tuhan yang tidak bisa kita lihat. Petrus berkata,
“Sekalipun kamu belum
pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia,
sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang
mulia dan yang tidak terkatakan,..." 1 Petrus 1: 8 (NKJV)
Ketika teknologi
Bluetooth muncul, aku merasa aneh melihat orang-orang berjalan-jalan berbicara
dengan diri mereka sendiri. Ini mungkin bagaimana orang-orang tidak percaya
yang mengamati kehidupan orang Kristen. Mereka melihat kita berbicara dengan
udara dalam doa, bernyanyi untuk sesuatu yang tidak terlihat, dan bersukacita
tanpa alasan yang tidak diketahui.
Tetapi pertimbangkan
ini: Yesus adalah manusia yang memiliki daging dan darah. Orang bisa melihat
dan menyentuh Dia, namun orang-orang yang hidup di jaman-Nya masih juga tidak
percaya. Mengenai hal ini, Yesus berkata,
"Bapa yang
mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar
suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat, dan firman-Nya tidak menetap di
dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya."
Yohanes 5: 37-38
Dan ke mana pun Yesus
pergi, Dia menyatakan Bapa - Allah yang tidak terlihat.
Filipus pernah berkata,
"Tuhan,
tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami." Yohanes 14:
8
Yesus berkata,
"Telah sekian
lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku?
Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata:
Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam
Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan
dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang
melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa
di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu
sendiri." Yohanes 14: 9-11
Yesus adalah gambar
dari Allah yang tidak terlihat (Kolose 1:15). Orang-orang berkenalan dengan
Tuhan dengan mengamati Yesus. DAN INI BERLAKU JUGA BAGI KITA.
Tidak ada seorangpun
yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam
kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. 1 Yohanes 4:12
Kasih adalah cara
terbaik untuk menyatakan dan menunjukkan Tuhan yang tak terlihat.
Iman kepada Tuhan yang
tidak bisa kita lihat harus dinyatakan dengan tindakan kasih yang bisa dilihat.
Menggunakan contohku
sebelumnya dari perangkat telepon Bluetooth, apakah kita akan menganggap orang
gila jika kita tidak dapat "melihat" perangkat mereka? Dengan cara
yang sama, jika kata-kataku tidak memiliki tindakan nyata yang mengikuti,
apakah orang-orang tidak akan menganggap aku hanya seorang religius?
Oleh karena itu, dalam
menyatakan Tuhan yang tidak terlihat bagi mereka yang tidak percaya, aku harus
memiliki lebih dari kata-kata. Aku harus melakukan tindakan.
Ketika Filipus
bergumul dengan melihat Allah, Yesus mengarahkan dia pada tanda-tanda nyata
dari aktivitas yang membuktikan bahwa Allah ada. Ini bisa dilakukan dengan berbagai
cara. Tidak selalu cinta yang menyentuh untuk membuktikan bahwa Tuhan itu ada.
Kasih yang diekspresikan dalam kesabaran, kebaikan, dan tidak mementingkan diri
sendiri - yang semuanya tidak harus di "khotbahkan".
Alkitab mengatakan
jika aku tidak mengasihi (kasih Allah dalam diriku) aku bukan apa-apa — seorang
yang tidak berguna (1 Korintus 13: 2). Jadi untuk secara efektif menunjukkan
Tuhan yang tak terlihat kepada orang lain, aku harus memiliki lebih dari
sekedar agama. Aku harus memiliki kasih.
Namun, kasih sejati
tidak mengabaikan dosa. Karena itu, kasih mungkin diperlukan untuk mengatakan
kebenaran. Yesus selalu menyatakan siapa Bapa baik dalam perkataan dan
perbuatan. Dia mengasihi orang yang berdosa, namun berkhotbah melawan dosa.
Paulus berkata,
"..tetapi dengan
teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala
hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala...." Efesus 4:15 (NKJV)
Yesus memberi kita
contoh bagaimana membantu orang melihat tanpa melihat, dan karena itu kita
percaya dan bersukacita dalam Allah yang tidak terlihat yang mengasihi kita
terlebih dahulu.
Jadi, apakah harus
melihat untuk percaya?
Namun, aku berdoa agar
hidup kita akan menyatakan siapa Bapa kepada dunia yang tidak percaya sama
seperti Yesus.
Hormat dan kemuliaan
sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak
nampak, yang esa! Amin. 1 Timotius 1:17
Hak Cipta © 2013 Daphne Delay. Digunakan atas izin.