"Hanya
Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah."
Mazmur 62:3
Pernahkah kamu
merasa sepertinya nggak ada tempat buatmu di dunia ini? Saya pernah
merasakannya. Pada suatu malam, saya memutuskan berkendara ke McDonalds untuk
memesan hamburger. Karena sudah hafal untuk apa yang akan dipesan nantinya, jadi saya langsung
mendatangi bagian drive-thru tanpa melihat menu yang tertera di mesin drive thru.
"Saya mau sebuah hamburger, kentang goreng dan minuman ringan," ucap saya.
Jawaban dari petugas dibalik speaker benar-benar membuat saya kaget. Ia berkata, "Maaf, pak. Kami tidak menjual hamburger."
"Apa?" Saya heran. "Kok bisa nggak ada hamburger?"
"Nggak ada, Pak," jawabnya singkat.
Karena kecewa dan
heran, saya kemudian mendekatkan diri pada bagian mesin speaker dan berkata, "Kok bisa nggak punya hamburger?"
Pria dibalik
speaker tersebut menjawab, "Ini Chick-Fil-A (Restoran yang hanya menjual ayam goreng), Pak."
Pada detik itu
juga, saya menyadari telah salah
tempat. Kemudian saya langsung berujar pada petugas,
"Oh, tidak apa," dan langsung bergegas tancap gas menuju McDonalds. Sepanjang perjalanan saya bertanya, ‘Kok bisa
sih saya salah tempat?” Kalau saja saya lebih perhatikan tanda yang tertera pada toko tersebut.
Sekarang,
tanda-tanda kalau dunia berubah ada disekitar kita. Kita pergi setiap harinya,
meyakini dalam pikiran tentang di mana kita berada dan apa yang kita lakukan.
Namun, dunia di sekitar kita tidak lagi sama. Kita tidak lagi hidup di masa muda kita.
Seperti saya yang
memesan sebuah hamburger di sebuah restoran yang menyediakan ayam goreng. Jadi
mau sebesar apa pun usaha saya untuk mendapatkan hamburger, tetap saja saya tidak akan bisa mendapatkannya.
Kita merindukan
hari-hari lalu, yang rasanya sangat sederhana dan nyaman. Padahal,
kenyataannya, hari-hari tersebut sudah tidak lagi bisa kita alami. Bahkan,
dunia kita dengan cepat akan berubah saat kita kehilangan yang kita alami, misalnya saja kehilangan orang terkasih, pekerjaan, rumah, atau bahkan gereja.
Pada waktu yang
lain, kita terbangun untuk menemukan perubahan yang telah terjadi tanpa kita
sendiri menyadari hal tersebut. Lantas, apa yang harus kita lakukan saat dunia
tidak lagi sama, sementara kita harus bisa beradaptasi dengan dunia yang baru
ini? Kita harus pergi pada seseorang yang tidak akan pernah berubah sama sekali: pergi ke gunung batu kita!
Kristus adalah
gunung baru kita, dan bersama dia, kita tidak akan bisa goyah sedikit pun. PerkataanNya adalah pelita bagi kita
dalam dunia yang terus berubah ini. Ia bisa menyediakan kita sekeranjang penuh
makanan dan mendatangkan orang banyak untuk datang menikmati sebuah makan besar.
Dia bisa menenangkan lautan yang sedang dilanda badai. Ia bisa berjalan
melalui gunung berapi dalam kehidupan kita dan membawa kita keluar dari gunung tersebut tanpa satu inchi pun dari pakaian kita terkena api maupun debu.
Alkitab memperingatkan perubahan dalam dunia ini lewat peperangan dan
rumor-rumor tentangnya, gempa bumi di berbagai tempat, dan pergolakan sosial. Semua hal ini pasti akan terjadi, sebab tertulis dalam Alkitab.
Tetapi sebagai orang percaya, kita punya janji Tuhan, bahwa Dia, Yesus
Kristus, akan datang kembali untuk umatNya. Di dunia yang terus berubah ini, kita harus saling mengingatkan dan menghibur sesama tentang hal ini.
"Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada
waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri
akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu
bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat
bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan."
1 Tesalonika 4:16-17
Tiba-tiba, kita akan berada di sebuah dunia yang baru dan agung bersama
dengan Tuhan. Dan kita, sebagai orang percaya menantikan hari itu. Sambil
menunggu waktu tersebut, seperti halnya kita kaget saat menyadari perubahan
yang kita alami sekarang ini, kalau kita terus berjalan bersama-sama dengan
Tuhan, maka kita akan aman dalam tangan penyertaanNya.
Hak Cipta 2012 Gene Markland. Digunakan atas izin.