Yesaya 45: 5-6
“Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain; kecuali Aku
tidak ada Allah. Aku telah mempersenjatai engkau, sekalipun engkau tidak
mengenal Aku, supaya orang tahu dari terbitnya matahari sampai terbenamnya,
bahwa tidak ada yang lain di luar Aku. Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain,”
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 114; 2 Petrus 1; Yehezkiel 33-35
Waktu aku lulus
kuliah, telepon masih tergantung di dinding dan bukan di saku. Pekerjaan pertamaku adalah sebagai petugas percobaan di Clearwater, Florida.
Bosku
adalah seorang pengusaha sejati. Inilah masalahnya, kami hanya punya satu jam
saja untuk makan siang. Biasanya bos akan pergi makan siang dan kembali di
waktu luangnya. Aku mengenalnya cukup baik sebagai sosok yang tidak suka membuang-buang
waktu. Tapi kebiasaan ini membuatku berpikir bahwa sebagai bos sebenarnya dia bisa
pergi makan siang kapanpun dia mau dan kembali kapanpun dia juga inginkan. Karena dia adalah bos.
Tuhan
sendiri berbicara lewat banyak hal. Seperti lewat bencana alam yang melanda Florence,
Carolina Utara. Badai itu membuatku berpikir saat Yesus tertidur di perahu sementara murid-muridNya cemas karena ombak yang menerjang perahu mereka.
Yesus terbangun
dan menghardik ombak itu, sehingga murid-muridNya takjub. Kata mereka, “Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?” (Markus 4: 41)
Kadang aku suka
bertanya-tanya tentang Tuhan. Aku sama sekali gagal paham. Di otakku yang terbatas
ini, aku berpikir kalau aku punya kemampuan untuk mengendalikan dunia ini menjadi lebih baik.
Lalu aku melihat
kisah lain di Alkitab, saat Yehuda berbicara kepada orang Israel yang
memberontak. Di Yesaya 45: 5-6 ditulis, “Akulah
TUHAN dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah. Aku telah
mempersenjatai engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku, supaya orang tahu
dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada yang lain di luar Aku. Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain,”
Tuhan itu
mahakuasa, maha tahu dan benar-benar unik. Dia berada di luar jangkauan yang bisa
kita bayangkan dan pahami. Tapi Dia mengulurkan tanganNya padaku dan meraih
kepalan semut kecilku. Menggendongku dengan tangan-Nya yang maha pengasih. Mengutus
Anak-Nya, Tuhan Yesus Kristus untuk membayar hukuman yang pantas bagi jiwaku yang memberontak.
Dialah gembala
yang baik, alfa dan omega. Juruslamatku, penebusku. Dia adalah roti hidup, imam besarku, Anak Domba Allah, sang mesias.
Dia adalah anak Allah. Tak ada yang seperti Dia.
Dan Dia senang
hati datang sebagai seorang bayi, menjalani hidup tanpa dosa, mati dengan cara
yang mengerikan untuk kemudian dibangkitkan supaya aku bisa membagikan warisan kekekalan-Nya.
Hak cipta Pauline
Hylton, diterjemahkan dari Cbn.com