Bekas Cincin Di Jari Manisku
Kalangan Sendiri

Bekas Cincin Di Jari Manisku

Puji Astuti Official Writer
      7415

Mazmur 23:4

Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.

Bacaan Alkitab Setahun Mazmur 84; Roma 12; Ulangan 15-16

Disana - ada bekas yang memudar di dasar jari manis di tangan kiri saya. Ini terlihat telanjang dan terbuka, dan saya bertanya-tanya apakah semua orang di sekitar saya menyadarinya. Saya telah memakai cincin di jari ini selama bertahun-tahun bahkan ukuran jari ini lebih kecil dari jari yang sama di tangan kanan saya. Hal ini membuat ukuran yang unik dan tidak ada cincin di kotak perhiasan saya yang  cocok disana. Saya tahu, karena saya telah mencobanya.

Sejak hari suami saya melamar saya di kapel yang berada di pegunungan yang indah, dipayungi oleh sebuah salib kasar yang besar, jari ini telah dihiasi. Pertama, cincin itu berkilauan dengan berlian yang ada dibalut dengan emas. Sepuluh bulan kemudian, deretan berlian di cincin itu ditambahkan dan membuatnya makin indah, dan tangan kiri  saya menjadi bercahaya. Batu-batu dan logam mulia yang indah, tapi cahaya itu tidak datang dari mereka. Jari ini menjadi tanda komitmen saya kepada seorang pria sampai maut memisahkan kami, sebagaimana sudah ditahbiskan di hadapan Allah. Kemudian kematian terjadi. Dan sekarang di sinilah saya. Jari itu kosong menjadi pengingat bahwa saya kehilangan - pria itu, masa depan itu, dan dari mimpi-mimpi itu. Cincin itu tidak sekedar cincin emas; hal itu adalah simbol.

Apakah kamu bisa mengerti hal ini? Seperti saya, kamu mungkin memiliki jari yang tidak lagi mengenakan cincin kawin atau cincin pertunangan? Atau apakah kamu melihat di cermin dan melihat ada bagian dari dirimu yang hilang, di luar atau di dalam, karena sakit penyakit, atau kehilangan yang tak terkatakan?

Saya menyadari bahwa jari saya yang tak lagi menggunakan cincin mengingatkan saya bukan hanya tentang kehilangan saya, tetapi juga ketidakpastian saya tentang masa depan. Segala sesuatu saya bayangkan akan jalani menjadi berubah. Suami saya dan saya menghabiskan waktu pernikahan kami dengan berbagi harapan dan impian untuk masa depan, untuk diri kami sendiri, dan untuk anak-anak kami. Sekarang, saya berjuang  mengembangkan visi itu bagi saya sendiri. Saya tahu bahwa Allah bersama dengan saya, tetapi sering  pikiran saya berpacu dengan rasa takut tentang sesuatu yang saya tidak ketahui.

Lagi dan lagi, Abba Bapa-Ku membisikkan janji-Nya ke dalam hati saya, berkata, "Putriku, ya, ini adalah kehilangan yang harus kamu tanggung, dan ya, situasi telah berubah untukmu. Tapi Aku tidak akan pernah berubah."

Dalam Ulangan 31: 8 kita diberitahu, "Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati." Tuhan yang kulayani tidak bisa diubah dan setia bagi semua ciptaan-Nya. Dia adalah sama kemarin, hari ini, dan selamanya, dan Dia akan menggunakan kehancuran saya untuk memenuhi tujuan-Nya bagi saya.

Sama seperti cincin saya yang adalah sebuah simbol, begitu juga jari saya yang kosong. Dalam waktu-Nya, Dia akan mengisi kekosongan itu kembali. Ayat 10 dan 11 dari 1 Petrus 5  membuatnya  jelas: "Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya. Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya! Amin." Tidak ada kekosongan yang dalam kekuasaan-Nya tidak dapat Dia isi. Dalam waktu-Nya yang sempurna, jari kosong saya akan berhenti menjadi sebuah simbol kehilangan dan ketidakpastian. Sebaliknya, Dia akan mengubahnya menjadi mercusuar sukacita dan pengharapa saya melalui Dia. Apa yang dapat dilakukan Allah bagi saya, Dia dapat melakukannya untuk kamu.

Copyright © November 2016 Courtney Johnson. Digunakan dengan izin.

Ikuti Kami