Memberi Lebih Sebagai Bukti Kasih

Selamat pagi saudara! Mari mengucap syukur atas hari baru yang Tuhan masih sediakan atas kita, dan dengan semangat iman kita mau menjalani hari ini dengan melakukan hal-hal yang extra mile.

 

Ayat Renungan: 2 Korintus 8: 3 & 5 – “Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka...Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami.”

 

Pertanyaan: Apa yang bisa Anda korbankan hari ini untuk memuliakan Tuhan?

Renungan pagi ini bicara tentang extra mile, dimana kita memberikan lebih dari yang kita punya untuk Tuhan. Seperti yang disampaikan di dalam 2 Korintus 8: 3 & 5 di atas bahwa segala sesuatu yang Tuhan anugerahkan kepada kita sudah seharusnya kita gunakan untuk menyenangkan Dia. 

Ketika kita bersedia mengorbankan apa yang kita punya, kita sedang memberi ruang bagi Tuhan untuk bekerja tanpa batas. Tentu saja hal ini tidak selalu mudah. Karena itu, kita perlu selalu bersyukur atas setiap anugerah-Nya, sehingga dengan rela kita mau memberikan apapun yang kita punya - baik itu kepintaran, tenaga, harta maupun waktu, untuk memuliakan Dia. 

Jika kita bekerja, mari persembahkan pekerjaan kita untuk kemuliaan Tuhan. Jika kita berumahtangga, mari persembahkan keluarga kita untuk memuliakan Tuhan. Atau jika kita adalah orang-orang percaya, kita perlu menunjukkan nilai-nilai kebenaran melalui kehidupan kita. Ketika kita bersedia menabur dan memberikan waktu untuk melayani orang lain, itu adalah satu bentuk pengorbanan kita kepada Tuhan. 

Saudara, Tuhan sudah lebih dulu berkorban untuk setiap kita. Jadi, mari mengingatkan diri kita berkorban dengan cara yang sama, mengikuti teladan kasih-Nya.

 

Action: Mari mengingat kapan terakhir kali kita memberikan apa yang ada pada kita untuk memuliakan Tuhan? Saya menantang Anda sepanjang bulan ini untuk bertindak, melakukan sesuatu yang memberkati orang lain, sehingga nama Tuhan dimuliakan. 

 

©Maria Kaesmetan, Spiritual Life CBN Indonesia

Related Articles