Asinkanlah Dirimu dengan Firman Tuhan, Supaya Tetap Utuh Seperti Garam yang Dipanggang!
Kalangan Sendiri

Asinkanlah Dirimu dengan Firman Tuhan, Supaya Tetap Utuh Seperti Garam yang Dipanggang!

Lori Official Writer
      4151

 Lukas 14: 34

Garam memang baik, tetapi jika garam juga menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan?


Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu72[/kitab]; [kitab]Marku16[/kitab]; [kitab]Bilan27-28[/kitab]

Sebagai penikmat makanan enak dan dijuluki ‘Sally Cuisine’. Aku belajar tentang seni mengoles garam kasar di kentang panggang untuk menambah cita rasanya. Well, praktik ini ternyata menimbulkan kekacauan di oven bagian paling bawahnya. Jadi, kemarin, di tengah suhu yang sangat dingin di luar, aku mulai berencana membersihkan oven.

Yang mengejutkanku, siklus panas selama tiga jam pemanggangan meninggalkan abu di bagian sisi yang lain. Garam itu masih tetap di sana, tebal dan tak tersentuh. Saat itulah Tuhan seperti mengingatkanku bahwa Dia mau kita menjadi asin dan dipenuhi dengan firman dan kasih karunia-Nya yang tidak hanya bisa dicicipi orang lain. Tapi kita juga bisa menahan panas yang berasal dari ujian-ujian hidup dan situasi yang silih berganti.

“…janganlah kaulalaikan garam perjanjian Allahmu dari korban sajianmu; beserta segala persembahanmu haruslah kaupersembahkan garam.” (Imamat 2: 13)

Situasi apa sih yang jauh lebih berat dari yang dialami Sadrakh, Mesakh dan Abednego (Daniel 3)? Raja Nebukadnezar memanaskan tunggu perapian tujuh kali lebih panas dari biasanya dan ketiga pemuda itu bermaksud untuk dilemparkan ke dalamnya karena menolak menyembah dewa yang disembah sang raja. Tapi mereka tahu Tuhan mereka sanggup dan akan menyelamatkan mereka. Itulah iman mereka! Seperti garam yang masih tetap utuh di dalam oven, mereka pun diselamatkan.

“Dan para wakil raja, para penguasa, para bupati dan para menteri raja datang berkumpul; mereka melihat, bahwa tubuh orang-orang ini tidak mempan oleh api itu, bahwa rambut di kepala mereka tidak hangus, jubah mereka tidak berubah apa-apa, bahkan bau kebakaranpun tidak ada pada mereka.” (Daniel 3: 27)

Di akhir siklus hidup kita, garam kita akan tetap utuh di antara abu. Taburilah hidupmu dengan garam sesuai dengan kebutuhanmu dan bersiaplah untuk dipanggang atau digoreng. Karena selain tetap utuh, garam bisa saja akan tetap lengket di dalam makanan dan memberikan rasa (Markus 9: 50)

Jadi, keluarlah hari ini dan nikmati semua yang Tuhan mau bagikan melalui hidupmu. Tuhan menyatakan kebenaranNya kepada semua orang, bahkan seperti yang aku alami lewat kentang panggang ini. Kalaupun dunia terasa sangat panas, kamu sudah siap menghadapinya. Karena itu jadilah asin dan bertahanlah dari segala rintangan.

 

Hak Cipta @ Sally Buckner, dipakai dengan ijin dari Cbn.com

Ikuti Kami