Efesus 2: 8-9
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.”
Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 81; Roma 9; Ulangan 9-10
Suatu ketika ada seorang pengendara motor melanggar peraturan lalu lintas dan dijadwalkan untuk melakukan sidang seminggu kemudian. Selama seminggu penuh, si pengendara berbuat baik, dia menolong orang miskin, membagi-bagikan sembako kepada orang yang membutuhkan, dan membantu membersihkan rumah bersama istrinya.
Ketika persidangan berlangsung, hakim bertanya “Saudara, benarkan sudah melanggar peraturan lalu lintas?” Si pengendara menjawab, “Betul pak Hakim, saya melanggar tetapi selama satu minggu ini saya sudah berbuat baik, saya membagikan harta saya kepada orang miskin, dan menolong orang yang kesusahan.”
Dari kisah ini, kita bisa belajar bahwa setiap kesalahan yang kita lakukan akan mendatangkan ganjaran. Misalnya dalam suatu negara hukum, kesalahan seorang warga akan ditindak sesuai dengan sistem hukum yang berlaku. Sekalipun inisiatif untuk menebus kesalahan dilakukan, hukum akan tetap berjalan untuk mengadili pelanggarannya.
Sama halnya dengan kehidupan kerohanian kita. Ketika kita berdosa, perbuatan baik tidak akan cukup untuk menebus kesalahan yang kita lakukan. Tetapi dalam Firman Tuhan hari ini dikatakan bahwa, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.” (Efesus 2: 8-9)
Artinya, perbuatan baik kita tidak bisa membayar kesalahan yang kita lakukan. Karena pengampunan adalah kasih karunia yang diberikan Tuhan. Bagaimana mendapatkannya? Dengan datang mengakui kesalahan kita kepada Tuhan dan bertobat.
Hari ini marilah kita ambil waktu untuk berdoa dan minta kepada Tuhan untuk menjaga hati dan hidup kita agar tidak jatuh ke dalam dosa karena Tuhan sendiri sudah membayar lunas setiap dosa kita melalui pengorbanan-Nya di kayu salib.