Yakobus 1:2-3
Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan
Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 75; Roma 3; Bilangan 33-34
Saat membaca ayat di atas, kita mungkin akan merasa kurang sepakat. Bagaimana mungkin saat pencobaan datang, kita diminta untuk berbahagia? Padahal banyak dari kita justru menghindari pencobaan karena saat kita jatuh kedalam pencobaan, hal itu akan menguras emosi dan energi. Kabar baiknya, Firman Tuhan tidak pernah salah. Jika kita disuruh berbahagia berarti Tuhan tahu kita bisa melakukan itu.
Bagaimana caranya agar kita bisa berbahagia atas pencobaan yang kita lalui? Ada anggap bahwa itu adalah sesuatu yang disengaja. Kuncinya adalah cara pandang kita! Saat Rasul Yakobus berkata “Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan”, itu artinya ada cara pandang yang harus sengaja kita setting dengan benar saat harus menghadapi pencobaan. Kita perlu berpikir bahwa proses dalam hidup kita akan menjadikan kita pribadi yang lebih baik dalam Tuhan dan tidak menjadi anak-anak gampangan.
“Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.” (Ibrani 12:8)
Sebenarnya, masalah apapun yang kita hadapi bukanlah sesuatu yang penting. Karena yang jauh lebih penting adalah bagaimana cara kita memandang masalah tersebut. Mari sama-sama belajar untuk mempunyai cara pandang yang benar di dalam Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati.