2 Korintus 5: 17
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama
sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu141[/kitab]; [kitab]Yohan1[/kitab]; [kitab]IISam9-10[/kitab]
Masa lalu selalu
meninggalkan persoalannya yang sampai saat ini bahkan masih kita hadapi. Tapi
Tuhan mengijinkan kita untuk menjadi bagian dari solusi. Ya, Tuhan mengijinkan
kita untuk berjalan melalui banyak hal sampai kita jadi bagian dari jawaban. Semua
orang yang pernah terluka dan perih hati berharap tak ingin mengalaminya lagi di masa depan.
Adalah hal
yang menakjubkan menyaksikan orang-orang yang berhasil melewati musim paling
kelam dalam hidup mereka. Tapi kalau boleh jujur, mereka tetap saja tak lagi ingin
mengalaminya di masa depan. Hal ini semacam bagaimana Tuhan bekerja dalam hidup kita karena Dia tahu siapa kita.
Baru-baru
ini kakak perempuanku bilang, “Kamu harus tahu identitasmu di dalam Tuhan.” Ya,
memang kita harus tahu identitas kita di dalam Tuhan. Kita harus tahu kalau
masa lalu adalah separuh dari diri kita yang membantu membentuk kita menjadi diri kita sendiri. Tapi masa lalu tidak berhak menentukan masa depan kita.
Saat kita membiarkan
masa lalu menentukan sisa hidup kita, maka kepahitan, kemarahan, luka batin
hanya akan terus berakar dan mencekik kita. Sehingga kuasa Tuhan tidak bekerja.
Hal ini bukan berarti kita menyangkal kuasa-Nya. Karena itu, kita diminta untuk menyerahkan dan membiarkan Tuhan memulihkan hidup kita dan mau berjalan bersama-Nya.
Tuhan ingin
kita menjadi jawaban. Tuhan ingin kita menggunakan kesempatan hari ini untuk
melakukan hal-hal baru, dengan cara yang baru. Hari ini adalah kesempatan kita
untuk dibentuk kembali menjadi pribadi yang semakin baru. Sehingga kita bisa
jadi alat-Nya untuk dipakai hari ini menjangkau banyak orang.
Hari ini lepaskanlah semua masa lalumu selamanya. Sadarilah bahwa engkau adalah milik Tuhan, ahli waris-Nya. Engkau adalah rekan kerja dan penuai panen dalam pekerjaan pelayanana Tuhan. Engkau adalah sahabat sang Raja! Engkau layak mendapatkan otoritas atau kuasa dari Tuhan. Sudahkah kamu menyadarinya?
Berdiamlah, percayalah dan bersandarlah kepada Tuhan maka hidupmu
sepenuhnya akan terkendali di bawah kuasa-Nya