Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!"
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]mazmu139[/kitab]; [kitab]iikor12[/kitab]; [kitab]iisam5-6[/kitab]
Ibu. Hanya namanya yang membangkitkan banyak pikiran dan kenangan. Kenangan masa kecil dari tangan yang penuh kasih untuk membalut lutut yang luka, dan sebuah ciuman sakti pada perban yang membuat rasa sakit itu memudar. Senyum lebar dan tepuk tangan dari barisan ketiga di antara penonton sebuah drama sekolah kelas dua, membenarkan tafsiran dramatis saya tentang sebuah pohon, sebuah pohon yang tidak dapat berbicara sepatah kata pun. Cerita dan doa di tempat tidur dimana saya mengetahui bahwa Tuhan adalah gembala saya.
Terkadang saya melihat Alkitabnya yang bernoda darah, yang dibawanya ke perawatan dialisis di hari terakhirnya. Di sana dia membagikan iman dan kesaksian kepada pasien lainnya, menjadi berkat di saat kondisinya sedang sakit. Meskipun dia sudah bersama Tuhan, kehidupan dan cintanya tetap ada di hati saya.
Ibu. Saya diberkati dua kali lipat bahwa anak saya memiliki yang terbaik, Ibu yang anaknya adalah pusat dunianya. Dia adalah seorang Ibu yang mencintai, mengajar, mengoreksi, berdoa, bermain, dan memfokuskan dirinya sepenuhnya pada kesehatan, kesejahteraan dan kebahagiaan anaknya. Dia adalah seorang Ibu yang menangis setiap tahun pada hari pertama sekolah setelah kami menempatkan anak perempuan kami di bus sekolah. Jadi untuk menghiburnya dan mengalihkan pikirannya, saya membawanya untuk sarapan di IHOP.
Sulit untuk menangis di hadapan kue panekuk. Dia adalah panutan putri kami yang akan sulit untuk diduplikasikan, meski saya tahu dia akan melakukannya.
Ibu. Ada banyak ibu yang luar biasa sepanjang hidup kita dan meskipun kita menghormati mereka setiap tahun, tampaknya tidak memadai mengingat apa yang sebenarnya mereka layak dapatkan.
Ibu. Pernah ada seorang Ibu yang begitu unik, sangat berharga, sehingga Bapa surgawi memilihnya menjadi Ibu dari Putra Tunggal-Nya. Dia begitu percaya bahwa meskipun dirinya masih muda, tidak berpengalaman, dan miskin, dia dipilih untuk menjadi Ibu dari Tuhan kita, Yesus. Keadaan yang sulit adalah nasibnya di dalam hidup, dan melalui kemalangan yang tak terkatakan, seperti ancaman kematian yang dilakukan Raja terhadap anaknya, dia memilih untuk tetap berada bersama Yesus, yang menjadi Raja segala raja dan Tuhan segala tuan.
Hal itu membuat orang bertanya-tanya, dari manakah sumber keteguhan hati, kasih, kesabaran, rela menanggung penderitaan dari Yesus. Kita berasumsi bahwa Ia mendapatkan itu semua dari Bapa surgawi karena Ia adalah Anak Allah. Namun, ingat Ia juga adalah seorang Anak Manusia, jadi kita tidak boleh lupa untuk menghormati Ibu-Nya (Maria) karena mau dipakai oleh Allah Bapa untuk menanamkan semua sifat ilahi ke dalam diri Yesus.
Ibu. Dialah yang mendorong Yesus ke pelayanan di muka umum dengan mengadakan mukjizat pertamanya. Yohanes 2:1-11 menjelaskan bagaimana Ia sebetulnya tidak siap untuk mengubah air menjadi anggur karena Ia mengatakan bahwa waktunya belum tiba.
"Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya." (Yohanes 2:11).
Seperti kita, Dia mengalami kekuatan alam yang luar biasa, Mama yang paling
tahu!
Yesus mengakui Maria dan memberikan kredit kepadanya bahkan selama penyiksaan-Nya di kayu salib.
"Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!" Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya."(Yohanes 19:26-27).
Kasih dan pengabdian mereka satu sama lain tidak berakhir di sana. Saat Maria berdoa dengan yang lain di ruang atas pada hari Pentakosta, Allah memenuhinya dengan Roh Kudus, dan hubungan mereka berlanjut sampai hari ini. Maria adalah contoh bagi setiap Ibu, karena Dia adalah teladan bagi Anak-anak dan perempuan.
Ibu. Kasihilah dia. Hargailah dia. Hormatilah dia. Dia pantas mendapatkannya!
Hak Cipta Gene Markland. Digunakan dengan izin.
Tuhan Yesus adalah Teladan Terbaik untuk Menunjukkan Kepada Kita Bagaimana Mengasihi dan Menghargai Seorang Ibu. Apakah Kita Mau Mengikuti Teladannya?