Yesaya 55: 6
Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu127[/kitab]; [kitab]IKori16[/kitab]; [kitab]ISamu20-21[/kitab]
Apakah kamu adalah seorang ‘pencari’? Apakah kamu berlari kencang
di depan Tuhan? Atau apakah kamu tipe pendendam, pemarah atau sulit mengampuni?
Bagaimana dengan kekecewaan dan sakit hatimu? Kita cenderung mendandani
kehidupan kita dengan begitu banyak pemahaman kekristenan, tapi realitanya kita bahkan tidak melakukannya secara alami.
Kita menyebutnya ‘jalan’ sementara kita duduk di sebuah pagar
besi dimana kita berharap tidak akan ditarik lagi kepada sesuatu yang tidak bisa kita lakukan.
“Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!” (Yesaya 55: 6). Tuhan memerintahkan kita untuk mencari Dia! Aku suka perintah
ini! Tak ada makna ambigiutas di dalamnya. Tuhan menguraikannya dalam terjemahan
Alkitab dengan cara yang sama: MENCARI DIA. Kita harus menjadi ‘pencari’ atau ‘seeker’
di setiap perjalanan hidup kita bersama Tuhan. Daud adalah seorang ‘pencari’ dan
dia bahkan meminta Tuhan untuk menolongnya dari perburuan orang-orang yang membencinya.
Katanya, “Dengan segenap hatiku aku
mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu.” (Mazmur 119: 10)
Ada banyak keuntung yang bisa kita
dapatkan sebagai seorang ‘pencari’. Tapi terlepas dari itu Tuhan ingin kita menjadi
pengikut-Nya. Dia ingin kita memiliki tangan yang bersih dan hati yang murni. Bukan
penyembah berhala dan pembohong. Saat kita sudah melakukan hal yang benar, inilah
yang akan kita dapatkan: "Siapakah
yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya
yang kudus?" Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak
menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.Dialah yang
akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia.” (Mazmur 24: 3-5)
Kita akan menerima berkat Tuhan dan
hidup sebagai pribadi yang benar di dalam Dia. Kebenaran sederhananya, Yesus menjawab
setiap seruan hati para pencari-Nya. “Karena
setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan
setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.” (Lukas 11: 10) Kita akan
mendapat dan menemukan Dia, dan Dia akan membuka pintu atas ketukan kita. Mencari
Tuhan dengan susah payah tidak akan pernah sia-sia. Karena demikianlah yang dikehendakinya
bagi kita. Inilah cara-Nya untuk memberkati kita dan cara kita untuk menerima kebenaran yang berlimpah (baca Hosea 10: 12).
Karena itu Tuhan berfirman supaya ‘sekarang’
adalah waktunya untuk menjadi pencari-Nya. Tuhan ingin kita menabur kebenaran dengan
berdiri bersama-Nya. Cepat atau lambat, kita pasti akan menuainya kembali. Seorang
pencari berlari sekencang-kencangnya kepada Tuhan. Karena dia ingin menjadi
saksi. Seorang pencari juga ingin menjadi pendoa dan melakukan kehendak Tuhan dan
mencari apa yang Tuhan ingin lakukan hari ini. Tidak semua dari kita yang memang
mengalami kepenuhan dalam Tuhan setiap hari. Tapi saat kita sedang dalam kekosongan, Dia masih bisa memakai kita untuk tujuan kemuliaan-Nya.
Kebenarannya adalah Tuhan itu dekat
dengan kita. Firman-Nya berkata, “Dia adalah sahabat yang lebih karib daripada
saudara laki-laki’. Tak peduli seberapa jauh kita dari Tuhan saat ini untuk
ambil bagian dan menabur kebenaran, Dia akan selalu memperlengkapi kita dengan
kebenaran-Nya. Saat kita mau menaburnya, kita akan menuai apa yang kita tabur itu.
Dan semuanya itu dimulai saat kita rindu untuk terus mencari Tuhan dan melakukan kehendak-Nya.
Mari melemparkan beban dosa di masa lalu jauh ke dalam tubir laut, dan teruslah maju ke masa depan sebagai para pencari Tuhan