Roma 7:19
“Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat.”
Bacaan Alkitab Setahun : [kitab]Mazmu37[/kitab]; [kitab]Kisah9[/kitab]; [kitab]Kelua23-24[/kitab]
Kita mengerti apa yang baik atau apa yang jelek. Kita tahu seharusnya hal yang jelek / jahat itu tidak kita lakukan, namun kenyataannya, seringkali kita melakukan hal-hal tersebut. Berbohong dengan mudahnya, terkadang mengumpat, marah-marah tidak karuan, mencuri entah itu waktu ataupun hal lainnya, bahkan mungkin kita juga berzinah, mempertuankan uang dan bukannya Tuhan. Apapun itu, kita tahu hal tersebut jahat, namun tetap kita lakukan.
Paulus dengan jelas menulis bahwa dia pun berbuat hal yang sama. Dia pun pernah berbuat hal-hal yang jahat padahal sesungguhnya dia tahu itu tidak boleh dilakukan, namun masih terus dilakukannya. Itulah daging kita yang telah terjual di bawah kuasa dosa.
Justru karena itu, kita harus menyadari bahwa meskipun daging ini lemah, kita dikuatkan oleh Yesus. Kita butuh Dia agar kita tidak makin berbuat suatu hal yang nantinya akan kita sesali. Penyesalan mungkin datang, tapi kita harus bangkit kembali karena kita yakin Tuhan akan memampukan kita saat kita berusaha. Satu hal lagi, meskipun kita tahu daging kita lemah, namun bukan berarti itu jadi pembenaran buat kita untuk terus melakukan kesalahan.
Kita harus terus berubah. Berubahlah melalui pembaharuan budimu, kata Paulus. Berubahlah menjadi seperti Penciptamu. Caranya? Tentu dengan dekat dengan-Nya, entah itu melalui doa, saat-saat bersama-Nya, maupun melalui firman-Nya. Hapuskan penyesalan, ubah perilaku buruk sehingga makin serupa dengan-Nya, terus bangkit meski gagal, dan bergantung penuh pada Allah Maha Dashyat itu, maka kehidupan kita pun makin diubahkan.
Hapuskan penyesalan, ubah perilaku buruk sehingga makin serupa dengan-Nya, terus bangkit meski gagal, dan bergantung penuh pada Allah Maha Dashyat itu, maka kehidupan kita pun makin diubahkan.