Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 39; 1 Timotius 3; Yesaya 29-30
Setiap orang memiliki rahasia di dalam hidupnya dan terkadang orang suka membagikan rahasianya tersebut kepada orang yang ia benar-benar percayai. Tujuan ia melakukan ini bukan agar orang lain mengetahui hal itu dan membukakannya kepada yang lain, tetapi supaya perasaannya lega dan ia mendapatkan dukungan secara moril maupun spiritual dari orang yang ia percayai tersebut.
Fakta yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari adalah kita kerap menemukan ada orang-orang yang ternyata dengan tanpa berperasaan, menceritakan rahasia teman, sahabat, atau anggota keluarganya kepada orang lain. Tragis memang mengetahuinya: Bagaimana orang yang dipercayai oleh temannya menjaga rahasia justru membukanya ke pihak lain tanpa seizin temannya tersebut.
Dunia memberikan julukan kepada orang-orang yang tidak dapat menjaga rahasia, yakni “Si Bocor Mulut”. Mereka yang sudah mendapatkan panggilan ini pasti tidak akan pernah dapat dipercayai lagi oleh siapa pun juga. Sampai kapanpun, orang tidak akan mau bergaul karib dengan mereka.
Allah sendiri memberikan catatan khusus kepada orang-orang yang termasuk golongan “Si Bocor Mulut”. Meski tak secara eksplisit diungkapkan, Yakobus 3:2 yang menjadi ayat referensi renungan hari ini menunjukkan kepada kita semua bahwa kita haruslah memegang kepercayaan yang diberikan orang lainnya, salah satunya yakni dengan menjaga perkataan kita.
Jika orang lain telah memberikan amanat kepada kita untuk menjaga rahasianya maka kita harus melakukannya. Kita tidak boleh mengungkapkan apapun yang ia utarakan ke kita kepada orang sekitar kita, meskipun ia adalah orang yang kita kasihi.
Jadilah orang yang dipercaya, yang dapat menguasai lidahnya sendiri. Mintalah bantuan Roh Kudus saat Anda hendak mengendalikan bagian dari mulut Anda tersebut karena Anda pasti tidak dapat melakukannya seorang diri. Dan jangan lupa, bacalah firman Tuhan setiap hari agar lidah Anda terus senantiasa terjaga.
Orang yang bocor mulut pada dasarnya adalah orang yang tidak mau mengendalikan lidahnya dan bukan orang yang tidak mampu mengendalikan lidahnya.