Hidup Dalam Sistem Kerajaan Allah
Kalangan Sendiri

Hidup Dalam Sistem Kerajaan Allah

Lori Official Writer
      166

Shalom saudara dikasih Tuhan, kita jumpa lagi hari ini dengan saya Maria Kaesmetan. Kiranya sukacita, damai sejahtera, serta semua kebaikan dari Allah kiranya menyertai Anda.

 

Ayat Renungan: Filipi 3: 20 “Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.”

 

Bicara tentang kewargaan negara, Anda dan saya adalah warga negara Indonesia. Tentunya peraturan dan hukum yang berlaku adalah peraturan dan hukum Indonesia. Kalau kita pergi ke luar negeri, contohnya Singapura, waktu kita menjejakkan kaki di sana, maka sejak itu seluruh hukum dan peraturan yang berlaku adalah hukum dan peraturan negara Singapura. Apa yang kita biasakan di Indonesia itu tidak berlaku di sana, karena setiap negara punya peraturan dan hukumnya sendiri.

Pagi ini kita akan belajar Firman Tuhan dari Filipi 3: 20, yang menyampaikan, “Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.” Sebagai pribadi yang lahir baru di dalam Kristus dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, kita diangkat menjadi anak Allah (Yohanes 1:12). Sejak kita lahir baru, akta kita tercatat di Kerajaan Surga, dan kita resmi menjadi anak Allah. Di mana seluruh peraturan hidup kita itu mulai diperlakukan dengan sistem dari Kerajaan Allah.

Sistem dan peraturan Kerajaan Allah semua tertera di dalam firman Tuhan. Salah satunya: kasihilah musuhmu. Kalau hukum dunia: gigi ganti gigi, tangan ganti tangan. Artinya kalau kita diperlakukan tidak baik, kita harus melawan dan membalasnya. Tapi hukum Kerajaan Surga tidak demikian. Waktu kita dirugikan, Tuhan mengajar kita untuk taat kepada-Nya. Itulah caranya supaya kita diberkati dan dewasa rohani, yaitu kita mengampuni orang yang merugikan dan berbuat jahat terhadap kita, bukan saja itu, tetapi juga memberkati mereka.

Contoh kedua adalah hukum tabur tuai. Kalau di dunia, kita diajarkan untuk menabung yang banyak, apalagi di masa sulit, supaya ada persiapan hari esok. Itu tidak salah. Tapi kalau dasarnya karena takut dan tidak percaya bahwa ada unsur Tuhan yang memelihara hidup kita, sehingga dengan kekuatan sendiri kita mengurus segalanya tanpa menyertakan Tuhan, maka kita tidak mau menabur terhadap orang yang membutuhkan karena hanya mau menyimpan untuk diri sendiri. Firman Tuhan mengatakan jangan kita menyimpan harta di dunia yang dapat dirusak oleh ngengat dan karat, tetapi kita mesti menabur di pekerjaan Tuhan. Mari kita menabur kebaikan di tengah situasi yang tidak baik. Karena pada waktu kita melakukannya, kita akan menuai kebaikan juga. Begitu juga waktu kita memberkati orang lain yang mungkin membenci kita, kita pun akan menuai pengampunan.

Hari ini ada tantangan buat kita. Ada hukum dunia dan hukum Allah. Kalau Anda dan saya berkata kita anak Allah, maka pastinya kita akan mengikuti hukum dari Kerajaan Allah kita yang semua hukum-hukumnya itu tertera di firman-Nya.

 

Action Praktis:

Setiap hari, pilih satu tindakan untuk mengasihi—entah itu mengampuni, mendoakan, atau memberi—terutama kepada orang yang sulit Anda kasihi.

 

Hak Cipta ©Maria Kaesmetan, Departemen Spiritual Life CBN Indonesia

 

Apakah Anda merasa ditinggalkan dan terpuruk di dalam banyak persoalan? Hari ini, Tuhan ingin hadir mengisi hidup Anda dengan kasih-Nya. Mari buka hati Anda untuk Dia masuk dan bekerja. Serahkan hidup Anda kepada Dia dan mengakui bahwa pengorbanan-Nya di kayu salib telah menebus hidup Anda selamanya. Atau jika Anda ingin berbagi, ingin didoakan atau membutuhkan bimbingan rohani, hubungi kami dengan klik banner di bawah.

Ikuti Kami