Langkah Pertama
Kalangan Sendiri

Langkah Pertama

Yenny Kartika Official Writer
      9311
Show English Version

Amsal 13:4
Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan.

 

Bacaan Alkitab Setahun : [kitab]Yesay47-48[/kitab]; [kitab]Hosea5[/kitab]; [kitab]Yohan3-5[/kitab] 

 

Pernahkah Anda begitu “tenggelam” dalam sebuah aktivitas favorit Anda sampai-sampai Anda tidak memedulikan waktu yang berlalu dan mengabaikan hal-hal lain? Itu berarti Anda termasuk orang yang memiliki kemampuan berkonsentrasi yang baik—dan umumnya kita adalah orang-orang yang demikian.

Bicara tentang konsentrasi, berarti bicara tentang kesungguhan dan ketekunan. Lalu jika kita menengok kehidupan rohani kita sehari-hari, adakah kitapun memiliki kesungguhan dan ketekunan? Apakah kita dengan serius membaca Alkitab sesuai pedoman pembacaan yang telah disediakan? Apakah kita selalu mengucap syukur di tengah badai? Apakah kita konsisten mendoakan musuh kita? Atau barangkali kita justru sama sekali tidak pernah memulainya.

Saya selalu ingat dengan nasihat dosen saya yang mengatakan, “Jika kamu ingin membuat skripsi, mulailah dengan duduk-duduk di perpustakaan, baca-baca buku, maka dengan sendirinya kamu akan mulai terbawa suasana untuk mengerjakan skripsi. Dan lama-kelamaan, kamu akan “panas” dan sulit untuk berhenti mengerjakannya.” Prinsip yang sama juga berlaku dalam membentuk kebiasaan yang baik. Kita harus memulai dengan hal-hal kecil. Walaupun sepertinya tidak ada pengaruhnya, tetapi sebetulnya tanpa sadar kita sedang “membakar” keinginan tersebut.

Banyak hal baik yang kita rencanakan. Yang tersulit dalam mengerjakannya adalah, mengambil langkah pertama. Tetapi jika langkah pertama itu telah diambil, maka langkah selanjutnya akan menjadi sangat mudah. Amsal Salomo mengatakan bahwa orang malas memiliki banyak keinginan, tetapi sia-sia. Mengapa sia-sia? Karena keinginan itu tidak pernah dilaksanakan. Jadi, sebelum kita membayangkan hasil akhir yang menakjubkan, mulai saja dengan langkah pertama.   

 

Perjalanan seribu mil bermula dari satu langkah. –Lao Tzu

Ikuti Kami