Mazmur 118: 29
Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Amsal1[/kitab]; [kitab]Yohan11[/kitab]; [kitab]ITawa13-15[/kitab]
Jujur saja,
belakangan ini pikiranku dipenuhi oleh sekelebat pertanyaan soal ucapan banyak
orang bahwa ‘Tuhan itu baik!’. Baik di pertunangan dan juga pernikahan, aku
sering mendengar ucapan itu diucapkan oleh kedua pasangan yang sedang
berbahagia. Atau saat mereka membagikan sejumlah foto pernikahan mereka di Facebook, mereka akan menambahkan keterangan yang sama: Tuhan itu baik!
Tak ada
yang salah memang dengan kata-kata itu. Toh memang kita harus mengatakan kalau Tuhan
itu memang baik. Tapi yang mulai mengusikku adalah apakah Tuhan itu masih tetap
baik ketika kondisi hidup kita tidak berjalan seperti biasanya? Kalau kita sering
menyebut Tuhan itu baik di momen bahagia yang kita alami, apakah kita juga bisa
mengucapkan hal yang sama saat kita sedang berhadapan dengan persoalan rumah tangga yang penuh konflik dan perceraian yang tak terelakkan?
Aku mulai mencari
jawabannya melalui firman Tuhan. Aku bahkan harus menghabiskan banyak waktu untuk
mempelajari kata ‘baik’. Di dalam Alkitab, kita bisa menemukan banyak sekali
kata ‘baik’. Di dalam Alkitab versi King James saja, Bible Gateway menemukan lebih dari 700 kata ‘baik’.
Saat dalam
penggalian itu, aku memahami satu hal bahwa Tuhan adalah hakim tertinggi dari segala
hal yang baik. Dia adalah orang pertama yang menyatakan sesuatu yang baik. Penting
bagi kita untuk menempatkan Tuhan diposisi tertinggi ketika kita mulai melabeli
seseorang dengan kata ‘baik’. Kita juga perlu tahu apa sebenarnya yang Tuhan maksudkan dengan kata ‘baik’ itu.
Kata baik punya
beberapa makna. Pertama, menunjuk pada seseorang atau sesuatu yang sempurna. Kedua,
sesuatu yang melimpah. Alkitab sering menggunakan kata baik sebagai kata sifat yang
bisa diterjemahkan menjadi ‘banyak’ atau ‘sangat’ (baca Yosua 1: 9; Kejadian 2: 18).
Daud adalah
salah satu tokoh Alkitab yang pernah menyebutkan kata ‘tidak ada yang berbuat baik’
(Mazmur 14: 3). Tapi dia melanjutkan dengan sesuatu hal baik di Mazmur 25: 8,
katanya “Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat.”
Kita pasti tahu
kalau ‘baik’ adalah kebalikan dari kejahatan, dan berbuat baik adalah pilihan yang
harus kita buat. Tuhan memberi kita kemampuan untuk melakukan hal yang benar sebagai sumber kebaikan.
Jadi apakah
Tuhan itu benar-benar baik? Apakah Tuhan itu berlimpah? Ya. Dia tidak bisa
ditahan dalam batas ruang dan waktu. Dia punya adalah empunya beribu-ribu hewan
di gunung (Mazmur 50: 10). Kasih-Nya tak terbatas dan berkat-Nya kekal untuk
selamanya.
Dia juga Tuhan yang sempurna. Dia tidak butuh apapun untuk menjadi Tuhan. Dialah yang melengkapi dirinya sendiri. Meskipun kondisi hidup kita penuh dengan pasang surut, kita harus tetap bersukacita senantiasa. Kebaikan-Nya adalah dasar yang kokoh untuk membangun iman kita.
Bersukacitalah senantiasa, nyatakan bahwa Tuhan itu selalu baik dalam
segala keadaan yang kita alami