Apakah Kita Tetap Berkata ‘Tuhan Itu Baik’ Meski Buruk Keadaannya?
Kalangan Sendiri

Apakah Kita Tetap Berkata ‘Tuhan Itu Baik’ Meski Buruk Keadaannya?

Lori Official Writer
      12790

Mazmur 118: 29

Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.



Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Amsal1[/kitab]; [kitab]Yohan11[/kitab]; [kitab]ITawa13-15[/kitab]

Jujur saja, belakangan ini pikiranku dipenuhi oleh sekelebat pertanyaan soal ucapan banyak orang bahwa ‘Tuhan itu baik!’. Baik di pertunangan dan juga pernikahan, aku sering mendengar ucapan itu diucapkan oleh kedua pasangan yang sedang berbahagia. Atau saat mereka membagikan sejumlah foto pernikahan mereka di Facebook, mereka akan menambahkan keterangan yang sama: Tuhan itu baik!

Tak ada yang salah memang dengan kata-kata itu. Toh memang kita harus mengatakan kalau Tuhan itu memang baik. Tapi yang mulai mengusikku adalah apakah Tuhan itu masih tetap baik ketika kondisi hidup kita tidak berjalan seperti biasanya? Kalau kita sering menyebut Tuhan itu baik di momen bahagia yang kita alami, apakah kita juga bisa mengucapkan hal yang sama saat kita sedang berhadapan dengan persoalan rumah tangga yang penuh konflik dan perceraian yang tak terelakkan?

Aku mulai mencari jawabannya melalui firman Tuhan. Aku bahkan harus menghabiskan banyak waktu untuk mempelajari kata ‘baik’. Di dalam Alkitab, kita bisa menemukan banyak sekali kata ‘baik’. Di dalam Alkitab versi King James saja, Bible Gateway menemukan lebih dari 700 kata ‘baik’.

Saat dalam penggalian itu, aku memahami satu hal bahwa Tuhan adalah hakim tertinggi dari segala hal yang baik. Dia adalah orang pertama yang menyatakan sesuatu yang baik. Penting bagi kita untuk menempatkan Tuhan diposisi tertinggi ketika kita mulai melabeli seseorang dengan kata ‘baik’. Kita juga perlu tahu apa sebenarnya yang Tuhan maksudkan dengan kata ‘baik’ itu.

Kata baik punya beberapa makna. Pertama, menunjuk pada seseorang atau sesuatu yang sempurna. Kedua, sesuatu yang melimpah. Alkitab sering menggunakan kata baik sebagai kata sifat yang bisa diterjemahkan menjadi ‘banyak’ atau ‘sangat’ (baca Yosua 1: 9; Kejadian 2: 18).

Daud adalah salah satu tokoh Alkitab yang pernah menyebutkan kata ‘tidak ada yang berbuat baik’ (Mazmur 14: 3). Tapi dia melanjutkan dengan sesuatu hal baik di Mazmur 25: 8, katanya “Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat.”

Kita pasti tahu kalau ‘baik’ adalah kebalikan dari kejahatan, dan berbuat baik adalah pilihan yang harus kita buat. Tuhan memberi kita kemampuan untuk melakukan hal yang benar sebagai sumber kebaikan.

Jadi apakah Tuhan itu benar-benar baik? Apakah Tuhan itu berlimpah? Ya. Dia tidak bisa ditahan dalam batas ruang dan waktu. Dia punya adalah empunya beribu-ribu hewan di gunung (Mazmur 50: 10). Kasih-Nya tak terbatas dan berkat-Nya kekal untuk selamanya.

Dia juga Tuhan yang sempurna. Dia tidak butuh apapun untuk menjadi Tuhan. Dialah yang melengkapi dirinya sendiri. Meskipun kondisi hidup kita penuh dengan pasang surut, kita harus tetap bersukacita senantiasa. Kebaikan-Nya adalah dasar yang kokoh untuk membangun iman kita. 


Bersukacitalah senantiasa, nyatakan bahwa Tuhan itu selalu baik dalam segala keadaan yang kita alami

Ikuti Kami