Saat Beban Hidup Terasa Berat, Jujurlah Kepada Tuhan
Kalangan Sendiri

Saat Beban Hidup Terasa Berat, Jujurlah Kepada Tuhan

Lori Official Writer
      28042

Yohanes 8: 31b - 32

"Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."

 

Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu123[/kitab]; [kitab]IKori12[/kitab]; [kitab]ISamu12-13[/kitab]

Duniaku mulai berubah setelah aku melewati tes kesehatan untuk mendeteksi penyakit sklerosis yang aku derita. Jadi saat mataku mulai berkedut-kedut aku mulai berpikir, “Wow. Aku benar-benar sangat stress”. Aku bahkan mengkonsumsi terlalu banyak kafein sampai-sampai hidung, mulut dan daguku terasa sakit.

Dokter kemudian memintaku untuk menjalani MRI dan kami mulai membahas penyangga tulang belakang. Aku benar-benar menangis sepanjang perjalanan pulang. Aku bercermin dan melihat ada kedutan di wajahku. Aku bahkan merasa suamiku sedang menghadapi gangguan mental.

Aku pun mulai melakukan sesuatu yang aku nggak sukai. Aku mulai mencoba hal-hal yang mudah, seperti marah. Aku pun menulis daftar orang-orang yang membuatku sangat marah, salah satunya Tuhan.

Dari waktu ke waktu, aku mulai berpikir soal hal-hal besar yang menyelinap di tengah hal-hal sepele dalam hidup kita. Kita semua merasa sangat nyaman sampai-sampai kita tak lagi bisa membayangkan hal-hal yang luar biasa. Seperti “Ada apa denganku? Kenapa harus sekarang? Aku adalah pribadi yang baik”. Pertanyaan-pertanyaan ini biasanya dilontarkan oleh seorang Kristen yang baru menyadari kalau dunia ini memang tidak adil.

Saat aku benar-benar marah pada Tuhan, aku sama sekali tak mampu mengerti kenapa hal buruk bisa terjadi dalam hidupku. Kenapa hal buruk terjadi pada orang-orang yang aku cintai? Apa yang menyebabkan hidupku menderita padahal aku benar-benar sudah menggantungkan harapan yang nggak pernah gagal kepada Tuhan? Kalau aku mengatakan aku memahaminya, aku adalah seorang pembohong besar!

Tapi aku mulai mengerti bahwa aku sudah banyak diberkati, mulai dari punya suami dan anak-anak yang sangat mencintaiku bahkan saat aku nggak pantas mendapatkannya. Dan berkat lainnya adalah pengampunan yang sudah Tuhan berikan untukku. Dosa-dosaku dibasuh dengan darah-Nya. Meskipun kadang-kadang aku marah pada Dia.

Aku pikir Tuhan kita adalah pribadi yang kepada-Nya kita harus berlaku jujur. Sama seperti yang Dia sampaikan bahwa kebenaran itu akan membebaskan. Di tengah kondisi kita yang sebenarnya kita harus mencari kebenaran firman Tuhan (baca Yesaya 41: 10; Roma 8: 31; Ibrani 13: 5; Yeremia 33: 2).

Perlihatkanlah kesedihan, kekhawatiran dan segala kesalahanmu kepada-Nya. Biarkan kemarahanmu tampak, sehingga Dia bisa menunjukkanmu tentang sesuatu hal yang baik dibalik semua itu.

 

Tuhan akan bertindak menolong jika kita membawa segala kesedihan, kekecewaan dan keberdosaan kita kepada-Nya dengan jujur

Ikuti Kami