Akulah roti hidup.
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]mazmu147[/kitab]; [kitab]yohan7[/kitab]; [kitab]iisam21-22[/kitab]
Setiap sepuluh hari saya pasti bertanya kepada penghuni pertama saya apakah mau makan roti atau tidak. Itulah proses awal pembuatan roti di rumah kami. Empat puluh delapan jam kemudian, keluarga saya memiliki tiga roti segar dari berbau lezat.
Roti, makanan pokok bagi manusia, mengandung campuran butiran dan air. Bentuk roti paling awal dipanggang di atas batu-batu panas, sementara Mesir mendapat pujian karena membuat roti beragi dan memanggang dengan oven dari batu bata. Roti kasar buatan Yesteryear sama sekali tidak seperti roti putih yang dipanggang, diolah dengan berbagai bahan dasar, dan diiris secara tradisional.
Pada tahun 1900-an di Amerika Serikat, 95 persen roti dipanggang di rumah. Pada 1950, 95 persen pembuatannya dilakukan di toko-toko roti komersial. Ketika seorang anak berusia 12 tahun menerima 75 persen kalori dari roti yang sudah diolah dengan berbagai bahan dasar, jumlah tersebut sudah memberi nutrisi cukup untuk pertumbuhan.
Namun, Roti Hidup tetap penting untuk kesehatan spiritual yang baik. Yesus menetapkan "persyaratan sehari-hari" ketika dia berkata, " Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." (Matius 4:4).
Pada suatu kesempatan, kerumunan orang bergegas mengejar Yesus dan terjebak di satu area, hanya satu di antara 5000 orang yang ingat untuk membawa makanan. Seiring berjalan hari, Yesus melihat kondisi mereka yang sangat lapar, dan seorang anak laki-laki menyumbangkan makanannya kepada Yesus.
Di tangan Yesus, beberapa roti menjadi ribuan. Setelah makan, Yesus mencoba untuk meninggalkan orang banyak, namun masih banyak yang mengikutinya.
Ia tahu hati mereka. "sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang." (Yohanes 6:26). Hal tersebut tidak berbeda dari orang-orang zaman sekarang, yang menyukai jalan cepat untuk memenuhi perut yang lapar.
Menariknya, Alkitab mencatat Yesus menghubungkan roti dan roti surga dengan dirinya sendiri, "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi. (Yohanes 6:35)
Di sekolah dasar, kelas saya melakukan kunjungan lapangan ke toko roti Mrs. Baird di Houston, Texas. Saya masih ingat wajah anak-anak kelas empat yang begitu semangat mengendus udara yang beraroma renyah. Tertarik, kami pun dengan seketika menjadi penggemar Baird. Setelah tur, masing-masing siswa menerima sepotong roti panas dan mentega. Mentega yang meleleh pada roti hangat tetap hidup dalam ingatan saya dan mungkin roti terbaik dari roti yang pernah saya cicipi.
Meskipun potongan roti itu saya sukai, tetapi tidak akan pernah dapat dibandingkan dengan Pemimpin Kehidupan sejati, Roti Surga, yakni Yesus Kristus.
Doa: Ya Bapa, Ya Yesus, seringkali pencarian untuk mengisi perut lebih kuat dari pada keinginan untuk-Mu. Tolonglah balikkan selera saya, karena Engkau memuaskan saya tidak seperti yang makanan-makanan yang ada di dunia ini dapat lakukan. Amin.
Kutipan dari The Stained Glass Pickup: Glimpses of God's Uncommon Wisdom, Hak Cipta © 2007. Digunakan atas izin dari Leafwood Publishers. www.LeafwoodPublishers.com
Setiap Kamu Datang Kepada Yesus dalam Kelaparan, Kamu Pasti Dikenyangkan oleh-Nya!