Cara Ampuh Agar Lolos Dari Situasi Terjepit
Kalangan Sendiri

Cara Ampuh Agar Lolos Dari Situasi Terjepit

Puji Astuti Official Writer
      6154

1 Samuel 30:6

Dan Daud sangat terjepit, karena rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan batu. Seluruh rakyat itu telah pedih hati, masing-masing karena anaknya laki-laki dan perempuan. Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya.

Bacaan Alkitab Setahun [kitab]Mazmu122[/kitab] ; [kitab]IKori11[/kitab] ; [kitab]ISamu10-11[/kitab]

Keadaan bisa berubah begitu cepat. Daud dan orang-orangnya datang ke Ziklag, kota asal mereka, dan menemukan bahwa sebuah pesta perampasan telah terjadi atas keluarga mereka, membawa harta benda mereka dan membakar kota mereka. Daud secara harfiah berada di posisi yang terjepit. Bahkan pengikut setianya berbalik melawan dia dan berencana akan  melempari dia dengan batu. Mereka berduka, frustrasi, dan pahit.

Terkadang hidup mengijinkan kita mengalami kesulitan yang tidak dapat kita mengerti atau jelaskan. Kita masing-masing menghadapi kesulitan yang datang saat kita berada dalam posisi yang terjepit. Sangat mengkhawatirkan ketika mendapati diri kita dalam situasi yang di luar kendali kita.

Ada sebuah perumpamaan tersebut diceritakan tentang seekor anjing tua yang jatuh ke sumur petani. Setelah menilai situasi, petani tersebut bersimpati dengan anjing tersebut namun memutuskan bahwa baik anjing maupun sumurnya tidak layak diselamatkan. Sebagai gantinya, ia berencana mengubur anjing tua itu di sumur dan menyingkirkannya dari kesengsaraannya. Saat petani mulai menyekop, awalnya anjing tua itu histeris. Tapi saat petani itu terus menyekop dan kotoran menabrak punggungnya, sebuah pikiran muncul. Ia sadar bahwa setiap kali tanah mendarat di punggungnya ia harus melepaskannya dan melangkah. Anjing itu melakukannya setiap kali tanah jatuh dipunggungnya. "Goncangkan dan angkat kaki, jatuhkan dan angkat kaki, goncangkan dan angkat!" Anjing itu terus mengulanginya sampai dirinya naik ke atas. Akhirnya si petani memenuhi sumur dan anjing itu melangkah keluar dan tiba di atas.

Itulah kunci menghadapi setiap krisis. Bukan apa yang terjadi tapi bagaimana kita meresponinya. Apa yang sepertinya akan mengubur kita bisa menjadi pijakan untuk naik ke atas, seperti anjing tua itu- ia selamat karena  dia merespon dengan benar saat kesulitan ia alami.

Situasi yang dihadapi  Daud sangat genting dan menyakitkan. Dia juga telah kehilangan keluarganya. Kini ia seakan kehilangan dukungan dari teman-temannya. Daud menunjukkan bagaimana caranya agar kita berhasil menangani situasi serupa. Dia "menemukan kekuatan di dalam Tuhan Allahnya."

Ceritanya berakhir dengan Daud dan anak buahnya mengejar mereka yang telah merampok dan menyandera keluarga mereka, lalu merebut keluarga dan harta benda mereka. Ada saat saat krisis terjadi, terkadang kita tidak melihat atau mengalami  akhir yang bahagia. Saat itulah penting bagi kita untuk berpaling kepada Tuhan. Ketika kita memperkuatdiri di dalam Tuhan, Dia dapat menuntun kita keluar dari posisi terjepit itu menuju kemenangan.

Kemudian, ketika Daud merenungkan karya Tuhan di dalam hidupnya, dia menulis sebuah mazmur yang mengungkapkan rasa percayanya kepada Tuhan. "erpujilah TUHAN, seruku; maka akupun selamat dari pada musuhku." (2 Samuel 22: 4). Tidak peduli bagaimana musuh menyerangnya, Daud mengetahui bahwa berpaling kepada Tuhan adalah kunci kemenangannya. Ini kunci bagi kita juga.

Tuhan tidak ingin kita dikendalikan oleh keadaan kita. Dia adalah Harapan dan Penuntun kita. Saat tekanan datang kita bisa menemukan kekuatan kita di dalam Tuhan. Dia adalah sumber kekuatan kita, bahkan ketika kehidupan tampaknya melawan kita. Kita bisa mempercayai Dia dalam menghadapi ketidakpastian karena Dia selalu menginginkan yang terbaik bagi kita.

Copyright © Wally Odum 2015, digunakan dengan izin.

Ikuti Kami