Nama Yang Penuh Kuasa
Kalangan Sendiri

Nama Yang Penuh Kuasa

Puji Astuti Official Writer
      5816

Yesaya 41:10

Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.

Bacaan Alkitab Setahun [kitab]Mazmu131[/kitab] ; [kitab]IIKor4[/kitab] ; [kitab]ISamu28-29[/kitab]

Hal itu kembali terjadi lagi. Berita TV tentang Jesse, anak usia dua setengah tahun yang tenggelam di kolam dan berhasil diselamatkan oleh paramedis. Seorang pasien di Children's Mercy Hospital di Kansas City, dia memegang erat kehidupan. Setiap kali saya mendengar berita TV lainnya Roh Kudus bicara dalam hati saya, "Surati ibunya. Minta dia untuk mengundang tim doa untuk datang berdoa bagi putranya."

Setiap kali mendengar suara itu saya mengabaikannya. Akhirnya, saya menulis catatan pendek. "Ini Tuhan, saya sudah melakukannya. Lakukan apa yang Engkau mau lakukan dengan surat itu, Tuhan." Saya kirim surat itu lewat kotak surat. 

Beberapa hari kemudian, saya mendapat telephone dari pemimpin tim doa saya. 

"Sally, maukah kamu dan temanmu Albina pergi ke Children's Mercy? Kami mendapat permintaan dari seorang ibu dari anak laki-laki bernama Jesse. Dia berkata kamu menyuratinya tentang tim doa kita."

Saya menelan ludah dan menjawab dengan suara yang ditekan, "Ya."

"Tuhan, saya tidak berharap tim doa saya yang akan dihubungi! Siapa kami sehingga mendoakan anak ini?"

Roh Kudus kemudian menenangkan roh saya. Saya kemudian menarik nafas dalam-dalam dan menghubungi Albina untuk melihat kapan kami bisa pergi sebelum membuat janji dengan ibu Jesse. 

Esok harinya, saya mencari arti nama Jesse di buku arti nama-nama di Alkitab. Saya tahu bahwa Jesse  (Isai -red) di Perjanjian Lama adalah ayah dari Raja Daud, tetapi apa arti dari nama itu? Ternyata artinya adalah "masih hidup" atau orang yang bertahan hidup (survivor).

Hmmm, bertahan hidup, saya menyadari bahwa anak ini adalah seorang yang kuat karena dia bertahan hidup atau masih hidup walau sudah tenggelam selama 20 menit. Apapun kondisinya saat kami menemukannya, Tuhanlah yang membuat ibunya menamai dia Jesse. Seorang Survivor!

Di pagi hari dimana saya harus berdoa bagi Jesse, rasa takut dan ragu seperti menggigitku. "Siapa kamu pikir dirimu sehingga berdoa bagi anak ini? Kamu tidak tahu apa-apa tentang hal yang akan terjadi. Mengapa kamu begitu bodoh sehingga menyurati ibunya?"

Saya diam-diam berdoa,"Tuhan Yesus, pagi ini saya sedikit seperti Musa. Jika Engkau tidak pergi bersama saya, saya tidak pergi."

Tiba-tiba, anak laki-laki saya yang paling kecil, berumur lima tahun, berkeliaran di kamar. Dia bergumam sesuatu berulang-ulang dengan pelan. Saya menunduk untuk mendengar apa yang dia katakan. 

"Shammah, Shammah, Shammah."

Shammah. Itu adalah salah satu nama Jehova di Perjanjian Lama. Saya langsung lari ke ruang tamu dan membuka Alkitab saya. Itu dia. "Jehova Shammah; Tuhan Bersertamu."

Saya tertawa. "Oke, Tuhan. Jika Engkau sudah disana, maka saya tahu Engkau akan terus ada di sekitar sana hingga kami sampai untuk berdoa."

Ketika Albina dan saya memasuki ruang rumah sakit, kami menemukan anak yang memprihatinkan. Satu sisi tubuhnya kaku seolah mengalami stroke. Dia terus menerus menjerit. 

Saya membagikan kepada ibunya tentang arti nama anaknya. Saat kami berdoa untuk dia, saya merasa harus berdoa untuk telinganya, yang waktu itu, sepertinya paling tidak bermasalah. 

"Minta dokter untuk memeriksa telinganya," demikian kata saya. 

Kami mengunjungi dia kembali satu minggu kemudian. 

Ibunya menceritakan kepada kami bahwa dokter menemukan infeksi pada telinganya karena air kolam itu. Dalam pemeriksaan sebelumnya, tidak seorangpun memeriksa telinganya. Teriakan anak itu sudah berhenti, tetapi satu tangan dan kakinya masih kaku. 

Kami terus mengunjunginya setiap minggu. Setelah beberapa bulan, doktor ingin mengoperasi perutnya secara permanen dan memasukkan selang untuk makanan. 

Mereka mengatakan kepada ibunya, "Dia tidak akan pernah pulih. Kamu harus membawanya pulang. Suatu hari dia akan mengalami pneumonia atau flu dan kemudian mati. Tidak ada lagi yang bisa kami lakukan. 

Ibu Jesse menolak mereka melakukan operasi atas perutnya. Dia membawa anaknya pulang, masih dalam keadaan kaku. 

Suatu hari, saya membawakan dia sebuah boneka domba kecil yang memainkan musik "Jesus Loves Me." Saya menaruhnya di dekat kepalanya. Saat dia ingin mengambil domba itu dengan tangannya yang kaku, jari-jarinya terbuka. Dalam beberapa bulan kemudian, dia mengalami pemulihan yang cepat. Otot-ototnya mulai lemas. Dia mulai makan dengan normal. Terakhir saya melihat Jesse, dia sedang mengayuh sepeda roda tiganya di jalanan mengejar saudara laki-lakinya. 

Copyright © Sally Jadlow. Digunakan dengan ijin


Ikuti Kami