Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 62; Markus 12; Hosea 1-3
“Aku ada di belakangmu”, sebuah kata yang seringkali kita ucapkan saat mendukung seseorang agar ia berhasil melaksanakan tugasnya. Dan terkadang dukungan dapat menyelamatkan seseorang dari hal-hal yang menyakitkan dan tidak seharusnya terjadi. Kta semua membutuhkan dukungan terutama di dalam gereja di mana kita melayani sebagai satu tubuh, dan seharusnya kita memiliki kepedulian satu sama lain. Ketika kita melayani Tuhan, beban individu itu menjadi ringan ketika kita saling berbagi beban.
Apakah Anda sedang berjuang untuk memenuhi kebutuhan dengan penghasilan yang sangat minim? Jika saya menyelipkan sedikit berkat di kantong Anda, saya mendukungmu.
Apakah Anda ragu apakah pernikahan Anda dapat bertahan melalui satu malam atau satu pertengkaran lagi? Jika saya mendengarkan dan berdoa agar engkau diberi kekuatan untuk melaluinya, saya mendukungmu.
Apakah anak Anda membuat pilihan yang melukai hati Anda? Jika saya memeluk Anda da berkata, “Jangan menyerah,” saya mendukungmu.
Apakah Anda takut apa yang akan dokter temukan dalam pemeriksaan selanjutnya? Jika saya berdoa bagi kesembuhan Anda dan berkata, “Saya mengasihimu,” saya mendukungmu.
Apakah Anda bertanya-tanya kemana impian Anda pergi? Jika saya mendorong Anda untuk terus berharap, saya mendukungmu.
Menegur dan menemukan kesalahan orang lain jarang memotivasi seseorang untuk sukses. Sebagian dari kita menghindari orang yang suka mengkritik dan pribadi yang penuh kepahitan. Namun kita menikmati kebersamaan dengan seseorang yang mampu mengeluarkan yang terbaik dari diri kita, menolong kita percaya pada diri sendiri dan pada mimpi kita. Kita akan meraih hal-hal yang mustahil dengan memiliki satu atau dua teman yang peduli dan berkata, “Saya mendukungmu.”
Anda bisa menjadi teman seperti itu bagi seseorang hari ini. Daripada memikirkan kepentingan Anda sendiri atau mengejek mimpi orang lain, cukup bijaksana jika Anda berkata, “saya mendukungmu. Biarkan saya membantumu untuk sukses.”
Dukungan Anda akan memberikan perbedaan antara membereskan kekacauan atau merayakan mukjizat.