Mazmur 94: 19
“Apabila bertambah banyak pikiran dalam batinku, penghiburan-Mu menyenangkan jiwaku.”
Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 114; 1 Korintus 2; Hakim-Hakim 15-17
Pernahkah kamu merasa sulit untuk menenangkan pikiran? Rasanya sulit sekali untuk menikmati waktu istirahat yang cukup dan tidur dengan nyenyak. Semakin kamu berusaha mengusir pikiran-pikiran itu, semakin banyak kekhawatiran yang ditimbulkan.
Berbagai macam cara telah dicoba, Mulai dari membaca buku hingga menonton di layanan streaming, tidak ada yang berhasil. Pada akhirnya, fokus menjadi terbagi dan memikirkan pekerjaan yang harus dilakukan besok. Tak lama setelahnya, rasa lelah secara mental dan fisik pun datang.
Syukurlah, Firman Tuhan menawarkan harapan dan bantuan ketika pikiran kita sibuk dan berada di luar kendali. Tuhan ingin kita memiliki kedamaian. Faktanya, Dia memberikan hadiah yang berharga, putra-Nya yang berharga Yesus Kristus, kepada kita. Dalam Yohanes 14: 27, Yesus mengatakan “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu”
Jadi, jika Yesus ingin kita merasakan kedamaian ini, mengapa kita tidak bisa menjaga ‘kesibukan’ pada tempatnya? Karena kita lupa bahwa kedamaian datang saat kita mengganti kecemasan yang kita rasakan dengan hadirat Tuhan.
Mazmur 94: 19 mengatakan, “Apabila bertambah banyak pikiran dalam batinku, penghiburan-Mu menyenangkan jiwaku.”
Dorongan kuat dari Daud ini datang di tengah mazmur yang menyatakan Tuhan sebagai hakim dan pembalas dendam. Daud menulis tentang perlindungan Tuhan atas penindasan dan penghakiman yang adil untuk “orang jahat.” Namun dia juga memasukkan ayat yang mengilhami ini secara pribadi, sebagai kesaksian tentang kebaikan Tuhan dalam hidupnya.
Versi Internasional Baru dari Mazmur 94: 19 menafsirkan kecemasan Daud sebagai “kegelisahan yang besar di dalam dirinya.”
Kecemasan adalah suatu kondisi yang dirasakan oleh banyak orang. Namun saat membedah ayat ini, saya merasa kata yang tepat untuk menggambarkan kondisi Daud ketika momen penting itu terjadi adalah “pikiran yang sibuk.” Saya sangat tahu bahaya dari pikiran sibuk. Jika kamu mengangguk setuju saat terus membaca ini, marilah kita pertimbangkan perkataan Daud sebagai janji yang dalam dari Bapa Surgawi kita.
Pikiran yang sibuk dapat menipu seluruh keberadaan saya, menimbulkan stres, menimbulkan kekhawatiran, dan kecemasan. Namun, mengundang Tuhan ke dalam hati kita, menyambut kebenaran-Nya, akan mendatangkan penghiburan dan damai sejahtera-Nya.
Apakah saat ini sedang bergumul untuk meredakan pikiran yang sibuk? Apakah kamu merindukan kedamaian dan istirahat yang nyata? Tuliskan ayat yang kamu dapatkan hari ini. Saat kita membiarkan kata-kata ini mengantarkan hadirat Tuhan, kita akan mengalami kegembiraan yang belum pernah kita alami sebelumnya. Kita akan menukar bahaya dari pikiran yang sibuk dengan menyamanan yang hanya bisa datang dari Tuhan.
Disadurkan dari crosswalk.com. Hak cipta oleh Kristine Brown.
Anda butuh didoakan langsung? Klik link dibawah ini untuk terbubung dengan Tim doa kami http://bit.ly/InginDidoakan
Anda butuh konseling? Klik link dibawah ini untuk konseling. http://bit.ly/inginKonseling