1 Petrus 5: 8-9
Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia, menanggung penderitaan yang sama…
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 102; Lukas 14; Yosua 15-16
Dalam Kejadian 39: 1-23 dikisahkan tentang Yusuf yang berhadapan dengan satu masalah besar yaitu godaan seksual. Istri Potifar, tuannya itu tergoda kepada Yusuf.
Ditulis di Kejadian 39: 7, “Selang beberapa waktu isteri tuannya memandang Yusuf dengan berahi, lalu katanya: “Marilah tidur dengan aku.””
Pastilah istri Potifar tergoda karena Alkitab menggambarkan bahwa Yusuf adalah seorang pemuda yang berperawakan tampan dan tegap. Jangankan istri Potifar, wanita-wanita muda pastinya juga akan tergoda untuk mendekati Yusuf.
Tapi saat menyadari apa yang sedang dia hadapi, apa yang sebenarnya dilakukan Yusuf? Dia berjuang untuk menghindar dari godaan itu.
Dengan penuh keberanian Yusuf menolak tawaran istri Potifar. Katanya, “Tetapi Yusuf menolak dan berkata kepada isteri tuannya itu: "Dengan bantuanku tuanku itu tidak lagi mengatur apa yang ada di rumah ini dan ia telah menyerahkan segala miliknya pada kekuasaanku, bahkan di rumah ini ia tidak lebih besar kuasanya dari padaku, dan tiada yang tidak diserahkannya kepadaku selain dari pada engkau, sebab engkau isterinya. Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?"”
Apa kamu punya keberanian seperti yang dimiliki Yusuf saat berhadapan dengan godaan seksual, yang sangat rentan kita alami hari-hari ini?
Di ayat 9, Yusuf mengatakan dengan sangat tegas kepada istri Potifar bahwa dia tidak mungkin melakukan kejahatan besar seperti itu dan berdosa terhadap Tuhan.
Dia memilih untuk berani menanggung risiko atas penolakannya kepada istri Potifar. Karena dia tidak ingin berkompromi dengan dosa.
Kamu mungkin dikenal karena keberanianmu. Tapi saat menghadapi situasi yang sukar, apakah kamu masih tetap berani bertindak sesuai dengan keyakinanmu dan mau menerima risiko dari tindakanmu?
Kamu perlu tahu kebenarannya, bahwa keberanian kita akan diuji sesuai dengan ukuran iman kita. Si iblis tahu persis letak kelemahanmu. Dia akan terus mencari celah untuk menjatuhkan kita dalam dosa. Jika operasi pertamanya gagal, dia akan mencari kelemahan lain sampai menemukan titik paling rentan dalam hidupmu. Dan waktu kita berhadapan dengan godaan dosa, hanya keberanianlah yang kita butuhkan untuk menyelamatkan kita dari jurang kehancuran yang dalam.
Dosa akan selalu mengintip kita dari segala arah dan siap untuk menerkam kita. Paulus sendiri memperingatkan kita tentang hal ini 1 Petrus 5: 8 dan 9, “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia, menanggung penderitaan yang sama…”
Jika kita tidak waspada, maka kita akan diterkam oleh si iblis. Kita perlu belajar dari keberanian Yusuf dalam menolak dosa. Dia berani menjaga kekudusannya karena itulah yang berkenan dan menyenangkan hati Tuhan.
Keputusan Yusuf menolak keinginan istri Potifar memang sangat berat. Dia harus dijebloskan ke dalam penjara. Tetapi Tuhan memperhitungkan iman Yusuf dan tak sekalipun meninggalkannya.
“Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu. Sebab itu kepala penjara mempercayakan semua tahanan dalam penjara itu kepada Yusuf, dan segala pekerjaan yang harus dilakukan di situ, dialah yang mengurusnya. Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf, karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil.” (Kejadian 39: 21 dan 23)
Meskipun risiko yang ditanggung Yusuf besar. Tapi upah dari keberanian menolak dosa jauh lebih besar. Tuhan sendiri menyertai Yusuf dan sejak saat itu hidupnya dipakai luar biasa oleh Tuhan.
Apakah kamu berani menolak dosa secara radikal seperti Yusuf? Atau kamu takut dengan risiko yang harus kamu tanggung sendiri jika menolaknya? Jangan percaya dengan intimidasi si iblis. Tapi percayalah bahwa saat kamu berani menolak dosa karena kebenaran, maka Tuhan sendiri akan selalu berada di pihakmu.
Mari mengambil komitmen malam ini untuk mau mengambil langkah seperti Yusuf.
Kamu diberkati dengan renungan harian kami? Mari dukung kami untuk terus menghasilkan konten-konten terbaik di website ini dengan menjadi mitra Jawaban.com.
Buat kamu yang tergerak untuk bergabung yuk.