Naomi, Pergi Dengan Penuh Pulang Dengan Tangan Kosong
Kalangan Sendiri

Naomi, Pergi Dengan Penuh Pulang Dengan Tangan Kosong

Lori Official Writer
      3341

Rut 1: 21

Dengan tangan yang penuh aku pergi, tetapi dengan tangan yang kosong TUHAN memulangkan aku. Mengapakah kamu menyebutkan aku Naomi, karena TUHAN telah naik saksi menentang aku dan Yang Mahakuasa telah mendatangkan malapetaka kepadaku.

 

 

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 113; 1 Korintus 1; Hakim-Hakim 13-14

Seringnya di pagi hari aku akan bangun, membaca Alkitab, mandi sembari memutar lagu-lagu pujian era 80-90-an, berdandan dan pergi keluar dengan penuh optimism dan ucapan syukur. Lalu aku akan kembali ke tempat tidurku dengan perasaan kalah, lelah dan tertidur. 

Aku menghabiskan hati, waktu, energi dan kesabaranku untuk pekerjaan, anak-anak, rumah dan suamiku. Seringkali aku mendapati tangka energiku terkuras habis tanpa tersisa setetespun.

Di Rut 1, diceritakan tentang Naomi yang memutuskan meninggalkan Betlehem menuju Moab bersama suami dan dua anak laki-lakinya. Tapi sekitar 10 tahun kemudian dia kembali ke kampung halamannya itu sebagai seorang janda dan tak punya apa-apa. Suami dan anak-anaknya bahkan sudah meninggal. Hidupnya sangat menyedihkan. Waktu itu, Naomi pulang dalam keadaan gak punya apa-apa.

Walaupun aku masih punya suami dan anak, aku bisa berempati dengan kondisi Naomi. Kita bisa bayangkan kalau waktu itu dia sama sekali gak lagi dianggap siapa-siapa dan bahkan gak punya tujuan. 

Aku mulai bertanya-tanya soal dunia ini, kenapa Tuhan memakai aku di dunia ini. Pada akhirnya semua buah yang aku tinggalkan akan busuk. Biasanya gak ada satu ons pun yang tersisa. 

Dunia ini akan mengambil semua yang kita punya sampai kita gak punya apa-apa lagi. Dan kita semua akan menemukan segala yang kita punya lenyap. Hidup kita hampa. 

Tapi apakah kita akan mencari Tuhan dan menunggu rencana-Nya dengan sabar? Atau apakah kita melihat orang lain atau hal-hal di dunia ini dengan baik?

Kalau kamu pernah pergi dengan penuh dan pulang dengan tangan kosong, bahkan hatimu pun kosong, tak perlu berputus asa. Ingatlah bahwa Tuhan masih peduli sama hidupmu. 

 

Baca Juga: Naomi, Mertua Idaman Setiap Menantu

 

Jadilah kuat dengan beberapa ayat penyemangat ini:

“Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.” (Roma 15: 13)

“Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan,dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia. Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa.” (Kolose 2: 9-10)

“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” (Matius 11: 28)

“Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.” (2 Korintus 12: 10)

“Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.” (Kolose 1: 17)

Kamu harus tahu kalau kehilangan semuanya gak selamanya buruk. Karena waktu kita gak punya apa-apa, gak ada yang bisa dilakukan selain bangkit lagi. Dan satu-satunya tempat untuk mengisi kembali semangat kita adalah bersandar kepada Tuhan. Jangan mengandalkan kekuatanmu sendiri!

 

Hak cipta Maggie Meadows Cooper, disadur dari Crosswalk.com

 


Kamu diberkati dengan renungan harian kami? Mari dukung kami untuk terus memberkati lebih banyak orang melalui konten-konten terbaik di website ini.

Yuk bergabung jadi mitra Jawaban.com hari ini. 

DAFTAR DI SINI

Ikuti Kami