Tuhan Memberi Kita Kuasa Mematahkan Rantai Kutuk
Kalangan Sendiri

Tuhan Memberi Kita Kuasa Mematahkan Rantai Kutuk

Lori Official Writer
      5732

Bilangan 14: 18

TUHAN itu berpanjangan sabar dan kasih setia-Nya berlimpah-limpah, Ia mengampuni kesalahan dan pelanggaran, tetapi sekali-kali tidak membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, bahkan Ia membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat.


Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 46; 2 Timotius 4; Yesaya 45-46

Tuhan menghukum kita karena dosa yang kita lakukan sendiri. Alkitab tidak menulis bahwa orang percaya harus menanggung dosa orangtua mereka selama hidup mereka.

Allah menyampaikan dengan jelas bahwa anak seorang anak yang hidup benar, walaupun ayahnya berdosa, tidak akan mati karena dosa ayahnya (Yehezkiel 18: 14-20).

Sistem hukumnya adalah, Orangtua tidak bisa dihukum mati karena kesalahan anaknya. Begitu juga dengan anak tidak boleh dihukum mati karena kesalahan orangtuanya. Baik orangtua dan anak akan mati karena dosanya sendiri (Ulangan 24: 16).

Tapi walaupun Alkitab sangat jelas menuliskan tentang prinsip ini, bukan berarti dosa atau kutuk tidak bisa diturunkan melalui silsilah keluarga. Pola perilaku dosa sering kali diturunkan kepada anggota keluarga yang lain. Misalnya, kebiasaan minum-minuman keras, pelecehan seksual atau kekerasan fisik yang terjadi dalam keluarga akan sangat berdampak buruk kepada anak. Sekalipun begitu, Tuhan tetap menuntut anak untuk bertanggung jawab atas hidup mereka sendiri.

Ada beberapa contoh dalam Alkitab tentang konsekuensi yang harus diterima anak akibat dosa orangtua mereka. Seperti dosa perzinahan yang dilakukan Daud dan Batsyeba menyebabkan anak yang dikandung wanita itu mati (2 Samuel 12: 14, 18).

Ada juga anak yang harus menderita sakit akibat kecanduan kokain ibunya. Selama siklus kecanduan kokain ini belum terputus, generasi demi generasi akan menerima konsekuensi dari kebiasaan buruk tersebut.

Kabar baiknya adalah siklus dosa itu bisa diputuskan lewat ketaatan iman. Hizkia, putra Raja Ahas yang terkenal jahat itu, memutuskan rantai kejahatan sang ayah saat dia berpaling kepada Allah. Yosia, putra Raja Amon juga melakukan tindakan serupa. Anak bertanggung jawab memutus kebiasaan buruk yang diturunkan dari orangtuanya supaya hidupnya diberkati oleh Tuhan.

Sadarilah bahwa kita sudah diberikan kuasa oleh Yesus untuk mematahkan rantai kutuk itu dari hidup kita dan juga keluarga kita untuk selama-lamanya.


Hak cipta The Quest Study Bible, disadur dari Crosswalk.com

Ikuti Kami