Yohanes 13:
17
"Jikalau
kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya."
Bacaan
Alkitab setahun: Mazmur 42; 1 Timotius 6; Yesaya 37-38
Kisah Yunus
adalah tentang seseorang yang melarikan diri dari Tuhan dan Tuhan mengejar dia.
Ada tiga pelajaran penting yang bisa kita dapat dari kisah Yunus ini:
1. Panggilan Tuhan tidak menjamin kesuksesan
Tuhan telah
menetapkan panggilan kepada setiap orang percaya (1 Korintus 1: 26, Efesus 4:
1), dan dari kisah Yunus tadi, ia dengan jelas menolak dan menghindari
panggilan Tuhan dalam hidupnya untuk menyampaikan pesan Tuhan kepada
orang-orang di Niniwe.
Namun pada
akhirnya, Yunus memenuhi panggilan itu dan dia melihat kesuksesan yang luar
biasa. Seluruh orang di kota Niniwe, sekitar 600.000 orang berpaling kepada
Tuhan.
Tapi hal
ini terjadi setelah banyak waktu yang terbuang serta rasa sakit yang
ditanggung. Termasuk beberapa hari yang ia habiskan di perut ikan.
Panggilan
Tuhan tidak menjamin keberhasilan jika kamu tidak mentaati kehendak-Nya, tapi
kalau kamu taat pasti akan sukses karena Tuhan menyertai kamu.
2. Mengetahui kebenaran, belum tentu melakukan
kebenaran
Yunus tahu
kebenaran Firman Tuhan, dia memanjatkan doa mengutip dari Perjanjian Lama tidak
kurang dari sebelas kali dalam doanya selama dia berada di perut ikan.
Tetapi,
pengetahuan atas Firman Tuhan tidak menjamin orang memiliki kehidupan yang
saleh. Kata-kata Yunus mungkin telah dibungkus dengan Firman Tuhan, tetapi tindakannya
malah mengikuti keinginannya sendiri. Dia lari dari Tuhan, karena dia tahu
bahwa Niniwe akan bertobat ketika dia menyampaikan pesan Tuhan (Yunus 4: 1-2).
Yunus
mengetahui Firman Tuhan, tetapi dia tidak mempraktekkannya. Yesus berkata,
“Jika kamu mengetahui hal-hal ini, diberkatilah kamu jika kamu melakukannya”
(Yohanes 13: 17). Sukacita bukanlah tentang mengetahui lebih banyak, tetapi
tentang melakukan apa yang kamu sudah ketahui.
3. Pemberontakan tidak akan menghentikan kehendak
Tuhan untuk digenapi
Jika Tuhan
ingin menyelamatkan Niniwe, kota ini akan dijangkau meskipun bukan Yunus yang
melakukannya, Tuhan bisa memakai orang lain. Tetapi Tuhan mau bersusah payah
untuk memakai Yunus untuk rencana-Nya ini.
Intinya,
Tuhan memakai orang yang tidak diperhitungkan. 1 Korintus 1: 27 mengatakan, “Tetapi
apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang
berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa
yang kuat.”
Tuhan tidak
memaksa kamu untuk menaati-Nya. Tetapi dia memiliki keterampilan dalam seni mempengaruhi
dan meyakinkan orang untuk bersedia menerima panggilan-Nya. Seperti yang
dikatakan Amsal 15: 10, “Didikan yang keras adalah bagi orang yang meninggalkan
jalan yang benar, dan siapa benci kepada teguran akan mati.”
Jadi semakin
cepat kamu menerima panggilan hidupmu, apapun panggilan-Nya, akan semakin baik
bagimu. Yunus melarikan diri dari Tuhan, tetapi kemudian dia kembali mentaati Tuhan.
Ketika kita taat kepada Tuhan, sejak saat itulah kita berjalan bersama-Nya, dan kehidupan kita memiliki makna dan tujuan yang tiada duanya. Jadi, mari kita mulai mentaati Tuhan kita yang baik dan murah hati.
Kamu merasa kehilangan arah dan butuh konseling? Sahabat 24 siap membantu! Kunjungi http://bit.ly/inginKonseling