Yesaya 26:3
TUHAN,
Engkau memberi damai dan sejahtera kepada orang yang teguh hatinya, sebab ia
percaya kepada-Mu. (BIS)
Bacaan Alkitab
setahun: Mazmur 40; 1 Timotius 4; Yesaya 33-34
Ponselku
tiba-tiba jatuh dan mati. Pikiran pertama yang muncul dalam benakku adalah, bagaimana jika aku memiliki masalah mobil
saat aku pergi keluar?
Kemudian aku
kembali mengingatkan diriku atas kepercayaanku kepada Tuhan, bukan pada ponsel.
Tuhan telah menyelamatkan banyak orang jauh sebelum kehadiran ponsel.
Aku juga
mengingatkan diri sendiri tentang salah satu ayat favoritku yang telah menjadi
dorongan bagi hidupku dalam banyak situasi kehidupan yang tidak pasti:
Yesaya 26:3
- TUHAN, Engkau memberi
damai dan sejahtera kepada orang yang teguh hatinya, sebab ia percaya
kepada-Mu. (BIS)
Kedamaian Tuhan
membasuhku dan aku kembali memasukkan ponselku yang mati ke dalam dompet. Kemudian
aku melanjut daftar pekerjaan pagi yang harus kulakukan.
Sulit untuk
membanyangkan hidup tanpa telepon, tetapi bukan berarti kamu harus kembali ke
masa dimana tidak ada ponsel di setiap rumah. Sekarang, hampir seluruh anggota
keluarga di rumah memiliki ponselnya sendiri.
Zaman telah
berubah dan kenyamanan modern ini telah menjadi terdepan dan menjadi pusat
karena sekarang kita memiliki akses internet di seluruh dunia.
Generasi
ini tumbuh dengan teknologi ini, tetapi generasiku tidak. Ketika aku berpikir
kembali ke kehidupan sebelum adanya ponsel, aku teringat ketika aku masih muda
dan tidak memiliki ponsel.
Ketika itu
aku masih berusia 20-an. Dalam perjalanku ke tempat kerja, mobilku tergelincir
dan terjebak di parit bersalju. Aku keluar ke tumpukan salju dan tidak memakai
sepatu bot. Bayangkan betapa dinginnya.
Aku sendirian
dan merasa tidak berdaya. Aku sadar bahwa aku tidak bisa menarik mobilku keluar
dari selokan. Aku butuh bantuan.
Dengan
murah hatinya, Tuhan membantuku keluar dari situasi sulit aku. Sebuah truk pick
up berhenti dan dua orang lelaki paruh baya menawarkan tumpangan sampai kepada
kantornya. Luar biasa! Ternyata tempat kerja mereka berseberangan dengan tempat
kerjaku. Dengan senang hati aku menerima bantuan mereka.
Ketika aku
sampai di tempat kerja, orang-orang baik di tempat kerjaku membantu menolongku
untuk mengeluarkan mobilku dari selokan dan menariknya hingga ke tempat ban.
Ternyata,
ban mobilku sudah botak. Aku adalah seorang gadis lajang yang hidup sendiri dan
tidak tahu apa-apa tentang perawatan ban dan kini aku memiliki satu set ban
baru untuk menjagaku agar tidak tergelincing di jalan-jalan ber-es selama sisa
musim dingin.
Aku diselamatkan
dan mobilku diperbaiki. Semua terjadi tanpa bantuan ponsel. Tuhan tidak
membutuhkan seseorang untuk melakukan apa yang Dia ingin lakukan.
Kehidupan
ini mengajarkanku untuk selalu mengingat dan percaya bahwa Tuhan menjagaku.
Hidupku ada di tangan-Nya dan disinilah keamananku berada. Dia bisa menjagaku
meski tanpa adanya ponsel.
Mazmur 36:8 - Betapa berharganya kasih setia-Mu, ya Allah! Anak-anak manusia
berlindung dalam naungan sayap-Mu.