Amsal 12: 25
Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik
menggembirakan dia.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 109; Lukas 21; Hakim-Hakim 5-6
Hubungan yang sehat dan kuat selalu dibangun di atas dua
kaki: berhadapan dengan kebenaran dan menegaskannya dengan kasih. Kalau kamu
hanya punya satu sisi kaki saja dalam hubuganmu, hubungan itu tidak akan bertahan. Tidak akan ada yang berubah.
Kebenaranlah yang akan membebaskanmu. Walaupun di awalnya
kebenaran itu akan sangat menyakitkan. Misalnya, hari ini aku mengajakmu keluar
dan berkata, "Ayo kita minum kopi. Aku mau menunjukkan bagian apa saja dalam
hidupmu yang harus diubah." Pastinya kamu akan berkata, “Kamu pikir kamu siapa?”
Kamu akan mulai marah, berontak dan keras kepala. Kamu akan menderita
karena saat kamu membagikan kebenaran, awalnya hal itu akan sangat menyakitkan.
Kadang-kadang seorang ahli bedah harus memotong bagian tubuh yang ditumbuhi sel kanker supaya kita sembuh.
Saat kita punya waktu untuk berkomunikasi dan menyampaikan
kebenaran lalu cintalah seseorang, kamu akan meresponinya dengan nada positif dan kamu akan menegaskan tiga hal ini:
1 Tegaskan bahwa kamu mengasihi dan peduli dengan orang itu.
2 Tegaskan bahwa kamu akan berdoa dan membantunya.
3 Tegaskan bahwa kamu percaya orang itu bisa berubah.
Paulus melakukannya juga. Di dalam 1 dan 2 Korintus, dia
memulai dan mengakhiri dengan penegasan. Sebagai contoh: Paulus memulai surat
pertamanya dengan berkata, “Aku senantiasa mengucap syukur kepada Tuhan karena
kamu.” Dan di akhir tulisannya, dia berkata, “Kasihku menyertai kamu sekalian
dalam Kristus Yesus.” Padahal sebelumnya, dia berurusan dengan beberapa
kebenaran yang sangat sulit. Dia memulai
dan mengakhiri dengan nada positif, tapi dia juga memasukkan penegasan seperti
ini di tengah surat keduanya: “Aku sangat
berterus terang terhadap kamu; tetapi aku juga sangat memegahkan kamu.” (2 Korintus 7: 4)
Perhatikanlah bahwa Paulus memakai kata ‘dan’. Tidak ada kata ‘tetapi’ yang bisa kita gunakan dalam konfrontasi. Saat kita melakukannya,
apapun yang kita katakana sebelum dan sesudahnya akan sama sekali diabaikan dan
tidak dianggap. “Aku pikir kamu adalah orang yang hebat tapi…” Atau “Aku sudah
lama berteman dengan kamu, tapi…” Alih-alih memakai kata ‘tetapi’, gunakanlah
kata ‘dan’ untuk memberikan seseorang penegasan bahwa dia bisa menjadi lebih
baik. “Kamu punya hubungan yang hebat, dan aku percaya ada beberapa yang perlu
kita selesaikan.” Itulah salah satu bentuk penegasan.
Hak cipta Rick Warren, disadur dari Crosswalk.com.