Roma 8: 28
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk
mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang
terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut
bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang
mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 95; Lukas 7; Yosua 1-2
Saat mendaki, aku menemukan pohon tua yang tumbang, kayunya
sudah busuk. Tapi dari sela-sela kayu tersebut tumbuh tunas. Tapi tunas itu
tidak tumbuh dari dalam tanah melainkan dari pohon busuk itu sendiri. Sebuah
gambaran bahwa pohon muda itu menggantikan pohon yang sudah tua. Sama seperti kehidupan baru yang diubahkan dari kehidupan yang lama.
Beberapa orang mungkin menyebutnya dengan istilah reinkarnasi.
Tapi sebenarnya tidak. Pohon itu tidak lahir kembali dari pohon yang sudah mati
itu. Melainkan tumbuh dari biji pohon yang berdiri dan menemukan makanannya
dari kayu lapuk itu. Pohon busuk itu hanya menyediakan tempat bagi tunas muda untuk tumbuh.
Kita sering membicarakan hal semacam ini saat seseorang
meninggal atau seseorang yang baru bangkit dari kematian. Baik atau buruk, suka atau tidak, yang lama hampir selalu harus memberi jalan bagi yang baru.
Tapi perubahan ini hanya akan terjadi saat kita melewati
penderitaan. Saat kita gagal, saat kita kehilangan sesuatu atau seseorang yang berharga dalam hidup kita.
Pikirkan kapan saat kamu menderita, baik secara fisik,
emosional, pekerjaan atau melalui kondisi ekonomi atau bencana alam. Kamu mungkin tak pantas menerimanya dan kondisi itu sangat mengerikan.
Pikirkan kapan kamu mungkin gagal melakukan sesuatu, terlepas
dari upaya yang sudah kamu lakukan, semuanya tampak gagal dan berantakan. Kamu
melakukan yang terbaik dalam pekerjaan atau hubungan tapi hasilnya tidak berjalan dengan baik.
Pikirkan kapan kamu kehilangan sesuatu, mungkin dompet atau
pekerjaanmu, atau mungkin kehilangan seseorang yang kamu cintai. Benda atau orang yang bernilai paling tinggi itu tiada dan gak pernah kembali.
Pikirkan salah satu dari penderitaan atau musibah yang kamu
alami, mungkin kerugian sama seperti pohon tua yang tumbang. Lalu menjadi mati dan busuk.
Tapi di atas semua penderitaan berkali-kali yang kita alami, Tuhan berjanji bahwa Dia ambil kendali.
"Kita tahu
sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan
kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah." (Roma 8: 28 )
Di tengah kegagalan, penderitaan dan kehilangan yang kita
alami, ada sesuatu yang mulai mati. Dan itu memang menyakitkan pada awalnya.
Kita mungkin hanya ingin meringkuk di dalam lubang atau pergi atau melupakannya
dan melanjutkan hidup. Dan ada waktu untuk mengalami masa-masa menyakitkan,
sama seperti ketika pohon tua itu mati dan jatuh ke tanah. Ada waktu yang lebih
lama untuk mengalami pembusukan. Tapi setiap fase adalah bagian dari proses yang diinginkan Tuhan.
Tapi rancangan Tuhan, baik secara alami maupun yang sudah dijanjikan melalui firman-Nya, fase kematian tidak akan pernah berakhir.
Saat Yeremia meratapi kejatuhan Yerusalem, da berhenti sejenak
dan mengakui kebenaran abadi ini bahwa tak peduli seberapa besar bencana yang
terjadi, Tuhan tidak akan pernah mengecewakan kita. Tapi malah membangkitkan
sesuatu yang baru, sesuatu yang baik dari debu. Dan dengan iman dan kesabaran kita akan menyaksikan sesuatu yang baru itu akan tumbuh.
“TUHAN
adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia.” (Ratapan 3: 25)
Dalam penderitaan kita, dalam kegagalan dan kehilangan kita,
sebuah benih sedag ditanam. Mungkin itu adalah kesembuhan, perubahan sikap,
iman, penebusan, kesempatan, pemulihan ataupun kekuatan yang baru. Dan benih itu akan tumbuh menjadi pohon yang baru.
Dalam kehidupan ini, kita akan mengalami proses pembusukan
yang sangat lama. Tapi setelah masa itu, hal baru dalam hidup kita akan keluar.
Hal baru itulah yang akan tumbuh melampaui apa yang bisa kita lakukan sebelumnya.
Karena kita tumbuh sebagai manusia, sebagai putra putrid Allah. Dan proses itu
akan sangat indah.
Apakah kamu siap dilahirkan dari benih yang baru? Sekarang bersiapkan untuk proses yang menantang.
Hak cipta Peter Lundell, digunakan dengan ijin Cbn.com