Menderita, Perlukah?
Kalangan Sendiri

Menderita, Perlukah?

Admin Spiritual Official Writer
      8124
2 Korintus 11:30
Jika aku harus bermegah, maka aku akan bermegah atas kelemahanku.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 99; Lukas 11; Yosua 9-10

Penderitaan adalah topik yang rumit dalam ke-Kristenan. Pada satu sisi kita sering mendengar bahwa hidup ke-Kristenan adalah hidup penuh kemuliaan laksana anak Raja, penuh kemakmuran dan berkat berlipat-lipat. Di satu sisi, kita bahkan mendengar orang-orang yang sengaja menyiksa diri atau hidup dalam kemiskinan ekstrim sebagai bagian dari ibadah.

Alkitab sendiri dengan jelas menyatakan bahwa penderitaan adalah bagian dari hidup kita. Setiap kita tidak menyukai hidup menderita, tapi Allah melihatnya berbeda. Ia justru menghadirkan penderitaan untuk mengajar, mendidik dan mendisiplinkan kita. Ada beberapa penyebab mengapa kita menderita adalah:

•Kita menderita karena dosa. Konsekuensi dosa adalah kesukaran hidup dan penderitaan.

•Kita menderita agar kita belajar untuk taat.

•Kita menderita untuk Kristus. Kita diejek karena iman kita. Kita dikucilkan karena Firman Tuhan yang hendak kita taati. Kita dianiaya pada saat kita hendak menyatakan iman kita. Saat ini kita hidup di dunia, di mana aniaya karena iman, bukanlah hal yang asing lagi.

Penderitaan tidak selalu berarti hal yang buruk. Penderitaan jika dilihat dengan perspektif yang benar adalah bagian dari kehidupan kita dalam tuntunan Allah.

Kelemahan dan penderitaan merupakan tenunan tangan Allah untuk menguatkan kita.

Ikuti Kami