2 Korintus 6:18
Dan Aku akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi
anak-anak-Ku laki-laki dan anak-anak-Ku perempuan demikianlah firman Tuhan,
Yang Mahakuasa.
Bacaan
Alkitab setahun: Mazmur 105; Lukas 17; Yosua 21-22
Renungan hari ini
Pengabaian
mungkin tidak tampak sebagai bentuk kekerasan keluarga, tetapi dampaknya pada
anak-anak mengakibatkan kesedihan dan rasa sakit yang sering mereka alami menjadi
bukti nyata hal itu.
Ketidakhadiran
sosok orang tua membuat lubang di hati anak-anak. Lubang yang sulit
disembuhkan. Kemudian ketika salah satu orang tua tidak hadir maka orang tua
lainnya kewalahan dan tidak sanggup karena mengurus keluarga adalah pekerjaan
yang tidak mudah untuk ditangani oleh satu orang saja. Hal ini membuat anak
tidak mendapatkan pengasuhan dan keintiman yang benar dari kedua orang tuanya.
Selain itu,
anak-anak terlantar biasanya bertanya-tanya apa yang mereka lakukan sehingga
orang tuanya pergi. Meskipun kenyataan dengan jelas menempatkan tanggung jawab dari
pengabaian ada pada orang tua. Tetapi anak-anak yang terlantar memiliki sudut
pandang yang berbeda. Mereka berpikir bahwa mereka yang bertanggung jawab atas
segalanya.
Pertimbangkan ini
Kita
membutuhkan cinta dan kasih sayang orang tua. Kita perlu mengenal dan
mengetahui tentang mereka sehingga kita dapat mengerti bagaimana mereka
mempengaruhi kita.
Robert
McGee mengatakan bahwa tanpa hubungan semacam ini, kita menjadi lapar secara
emosional dalam banyak hal seperti kelaparan jasmani. Hal ini membuat kita
menuntut akan kepuasan.
Ketika kita
tidak dapat memenuhi kebutuhan ini dengan cara yang sehat, terkadang kita
menggunakan dosa dan penghancuran diri sebagai bentuk pelampiasan. Kita harus
belajar untuk berpaling kepada Bapa Surgawi kita untuk mengisi kekosongan di
hati kita. Dia adalah Bapa kita dan kasih-Nya lebih besar daripada kasih yang
alami dari orang tua kita sendiri.
Apakah kamu
pernah mengalami ditinggalkan sebagai seorang anak? Apakah kamu merasakan
‘lubang’ dalam hidupmu? Kelaparan emosional? Hanya ada satu pribadi yang dapat
memuaskan rasa laparmu itu.
Bapa
Surgawi. Dia mencintaimu tanpa syarat. Dia tidak akan pernah meninggalkanmu. Percayalah
pada-Nya. Biarkan Dia memenuhimu dengan penyembuhan dan harapan.
Doa
Bapa, saya merasakan lapar emosional. Aku sudah
mencoba mengisinya dengan berbagai cara. Tetapi mereka hanya solusi sementara.
Bahkan beberapa hanya memperburuk keadaan. Aku percaya bahwa Engkau mencintaiku.
Aku percaya Yesus mati di kayu salib untukku dan ingin memenuhi semua kebutuhanku.
Aku siap untuk menaruh kepercayaanku kepada-Nya. Dalam nama Yesus. Amin.