Alasan Mengapa Iman Dibutuhkan dalam Menggenapi Panggilan Tuhan
Kalangan Sendiri

Alasan Mengapa Iman Dibutuhkan dalam Menggenapi Panggilan Tuhan

Claudia Jessica Official Writer
      3315

Roma 8:8

"Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah."

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 28; Matius 28; Keluaran 5-6

Jika iman adalah dasar dari hal-hal yang diharapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak terlihat, maka ketakutan adalah topeng yang membutakan kita dari sesuatu yang mungkin kita capai. Sering kali kita merasakan tarikan Roh Kudus yang dengan halus menarik ke arah tertentu, namun alih-alih maju, kita berhenti karena takut dan ragu.

Kita tidak sendirian dalam perjuangan untuk hidup maju ke masa depan yang hanya bisa diketahui lebih dulu oleh Tuhan.

Musa, diantara para pemimpin terhebat dalam sejarah dunia, dapat dengan mudah tetap menjadi tangan kanan atas tanah ayah mertuanya di Midian jika dia mempercayai keraguannya.

Keluaran 3:11

Tetapi Musa berkata kepada Allah: "Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?"

Perlu diingat, Musa memiliki alasan untuk gelisah tentang misi yang diberikan Tuhan dimana dia harus menghadapi penguasa Mesir sendiri dan menuntut agar seluruh Israel dibebaskan dari perbudakan. Seorang ayah dan suami pada titik ini, seperti kita semua, jauh di dalam dirinya ada ingatan masa anak-anak.

Dan dalam kasusnya, pada masa kecilnya dikelilingi oleh eksekusi terhadap anak-anak Ibrani dan pemukulan terhadap bangsanya. Musa tahu orang macam apa Firaun itu, dan itu adalah salah satu dari banyak alasan dia puas tinggal di pondok-pondok Midian.

Tapi Tuhan membuatnya jelas bahwa Dia tidak hanya memilih Musa, yang hanyalah gembala yang rendah hati pada saat itu, tapi Dia Sendiri akan sepenuhnya mendukungnya dalam pekerjaan ini.

Roma 8:8

"Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah."

Musa memliki iman pada suara yang dia dengar memanggilnya dari semak yang terbakar, iman kepada Allah nenek moyangnya, dan iman dalam janji yang dibuat Abraham dari Israel yang bebas.

Dan pada titik dalam sejarah itu, iman itu adalah substansi tunggal dalam hal yang diharapkan, satu-satunya bukti dari dari janji yang belum terlihat. Bagaimana dengan sejarah Israel, dan kenyataanya, semua orang Kristen, jika saja Musa gentar dan goyah?

Tuhan akan selalu menang pada akhirnya, dan mungkin Dia akan pergi ke garis selanjutnya. Kita tidak akan pernah tahu berapa banyak kesempatan yang kita lewatkan untuk memainkan peran Musa dalam rencana tangan Tuhan jika kita menggunakan topeng ketakutan.

Siapakah kita dipanggil dalam pekerjaan Tuhan? Siapakah seseorang sebelum Tuhan menuntun mereka menuju menjadi apa mereka? Berjalan bersama Tuhan adalah substansi dari hal-hal yang diharapkan, tapi substansi itu jarang terlihat pada langkah pertama.

Hak Cipta 2016 Brian M Boyce. Digunakan dengan izin.

Ikuti Kami