Mengampuni Adalah Obat Untuk Pulih Dalam Setiap Aspek Kehidupan!
Kalangan Sendiri

Mengampuni Adalah Obat Untuk Pulih Dalam Setiap Aspek Kehidupan!

Naomii Simbolon Official Writer
      14086

Matius 18:18

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.

 

Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 14; Galatia 3; 1 Raja-Raja 9-10

Dalam bukunya, Something More, pada tahun 1974 Catherine Marshall menulis sebuah bab yang berjudul "Forgiveness: The Aughts and the Anys."

Bab ini mengambil referensi dari Matius 18:18 dan dengan membaca bab ini sangat berdampak dalam hidup saya membuat saya melihat hubungan antara doa yang sudah Tuhan jawab dan pengampunan.

Bab ini sangat menarik karena membahas kebutuhan kita sebagai orang Kristen untuk terus memenuhi harapan Kristus untuk terus mengampuni.

Seperti halnya kita, Catherine Marshall mengakui memberikan syarat untuk pengampunannya. Dia berkata, " jika orang lain menyadari kesalahannya, sungguh-sungguh menyesali dan mengakui kesalahannya, maka sebagai orang Kristen saya wajib memaafkannya."

Tapi kemudian dia menemukan apa yang Yesus katakan di Markus 11 sangat berbeda.

"Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu." (Markus 11:25)

"Apa pun" berarti siapa saja dan semua orang. Komentar Catherine Marshall mengenai kebenaran Firman ini sangat menarik, dimana dia membongkar gagasan penting tentang doa-doa yang terhambat atau terhalang jika kita tidak mengampuni.

Lalu, dia pun merujuk kepada penjelasan dari pelayan Tuhan kelahiran  Afrika Selatan  yaitu David Du Plessis mengenai ayat Matius 18. Dia menjelaskan bahwa ketika dia berpegang teguh pada penghakiman kita terhadap orang lain, maka kita akan mengikat orang tersebut kepada kondisi hidup yang sebenarnya kita ingin agar mereka menjadi berubah.

Jika kita tidak mengampuni, maka kita akan terus berdiri diantara orang tersebut dan pekerjaan Roh Kudus dalam meyakinkan dan membantu orang tersebut untuk bertobat.

Baca juga : 
Ada Kuasa Pemulihan Dalam Doa
Satu Sosok Ini yang Bisa Buatmu Kuat Selama Masa Pemulihan dan Alami Kesembuhan, Mintalah

Dr. Plessis berkata," Dengan tidak menjadi penghalang dengan cara melepaskan orang itu dari penghakiman kita, itu tidak berarti mengatakan, 'Dia benar dan aku salah.' Pengampunan berarti, dia bisa sama dengan kita, melakukan kesalahan, tetapi saya nggak akan menjadi hakim untuk dia. Pengampunan itu berarti bahwa kita nggak lagi mengikat orang itu di bumi ini. Itu artinya kita menahan keinginan kita untuk menghakimi."

Sebuah contoh, ayat Alkitab di Kisah Para Rasul 17, ketika Stefanus dilempari batu sampai mati. Saulus dari Tarsus waktu itu berdiri mengawasinya, memegangi pakaian para saksi. Juga Alkitab memberitahu kita bahwa Stefanus berteriak kepada Tuhan dan mengampuni mereka sesaat sebelum dia mati dalam serangan tersebut.

"Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia."  (Kisah Para Rasul 7:60)

Lalu dua pasal berikutnya, diceritakan bahwa ketika  Saulus sedang dalam perjalanan ke Damaskus, dia bertemu Yesus dan dunianya menjadi terbalik.

Stefanus melepaskan sekelompok orang itu dari penghakimannya, dengan cara itu ia tidak menjadi penghalang, sehingga akhirnya mengijinkan Roh Kudus bekerja.

Setelah membaca bab buku "Aught Against Any", saya pun menerapkan hal itu dalam kehidupan saya sendiri.

Seperti halnya Catherine Marshall, secara sistematis saya melepaskan segala sesuatu terhadap apapun itu dalam hidup saya dan hasilnya sangat luar biasa.

Saya punya banyak contoh, tapi saya akan menceritakan satu contoh yang melibatkan salah satu dari putriku.

Saya menyadari bahwa selama ini saya memendam kemarahan terhadap dia karena keputusan yang ia buat sewaktu kuliah. Itu akhirnya membuat hubungan kami menjadi tegang. Saya mencoba bicara dengannya, lalu saya berdoa.

Saya mencari nasihat dari orang-orang saleh, tetap saja nggak ada yang berhasil.

Namun setelah saya membaca bab buku ini, saya mengakui penghakiman saya.

Saya lalu melakukan doa yang disarankan oleh Catherine Marshall, "Tuhan, saya melepaskan (nama putri saya) dari penghakiman saya. Maafkan saya bahwa saya mungkin sudah mengikatnya dan menghambat pekerjaanmu dengan menghakiminya. Sekarang, saya melangkah keluar sehingga Surga bisa menjamah (nama putri saya)."

Tidak lama kemudian akhirnya putri kami menelepon untuk sharing, ia bertemu dengan beberapa teman Kristennya dan dia mulai menghadiri Pendalaman Alkitab.

Saya melihatnya tumbuh dengan imannya. Seiring waktu, hubungan kami menjadi pulih. Saya melakukan apa yang diminta dari saya sebagai ibunya. Saya mencintainya dan saya berdoa serta membebaskannya.

Yesus memberi tahu kita dalam Yohanes 16:8 bahwa Roh Kuduslah yang akan menginsafkan orang-orang disekitar kita, bukan kita.

Tugas kita adalah mencintai dan meninggalkan ruang bagi Roh Kudus untuk bekerja.

Saya mendorong kamu untuk menerapkan prinsip ini dalam hidup kamu. Lakukanlah!

Hak Cipta © 2017 Anne Ferrell Tata. Digunakan dengan izin.

Baca juga : 
3 Cara Membantu Pemulihan Krisis Iman Pasangan
Bertobat dan Melangkah Dalam Pemulihan

Ikuti Kami