Kalau Sudah Ada Yesus, Adakah Alasan Lain Untuk Takut?
Kalangan Sendiri

Kalau Sudah Ada Yesus, Adakah Alasan Lain Untuk Takut?

Inta Official Writer
      2977

2 Raja-raja 6:16

Jawabnya: "Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka."

Bacaan Alkitab setahun: Amsal 26; Filipi 3; 2 Tawarikh 10-11

Antara tahun 1875 sampai 1883, Black Bart telah merampok 29 kereta kuda Fargo dan berhasil menimbulkan rasa takut pada setiap korbannya. Bart menggunakan tingkah lakunya yang jahat untuk memantik rasa ketakutan pada siapa pun yang ada di sekitar kereta kuda Fargo saat perampokan berlangsung.

Rasa takut yang ditanamkan oleh Bart menjadikan setiap orang memperhatikan keselamatannya masing-masing.

Dia tahu betul kalau dengan mengalihkan perhatian para korban dari ada yang benar merupakan satu-satunya cara untuk menjadikan aksi perampokannya itu berhasil. Satu kebenaran yang terungkap dalam sejarah perampokannya, Black Bart sama sekali tidak pernah menembakkan senjata ataupun mengambil sandera dari para korban.

Rasa takut yang telah diciptakan oleh Bart menjadikan para korban tidak lagi mempercayai kebenaran yang ada, seperti halnya iblis menjadikan rasa takut sebagai senjata untuk menjauhkan kita dari kebenaran.

Iblis tahu betul kebenaran soal siapa kita di dalam Kristus, sehingga ia berulang kali membuat kita tunduk pada rasa takut. Ketika kita sepenuhnya menyadari siapa kita di dalam Kristus, kita pasti tidak akan mengalami rasa takut pada apa pun.

Satu-satunya yang bisa dilakukan oleh iblis adalah dengan mengarahkan perhatian kita pada rasa takut tersebut. Dengan begitu, kita akan fokus pada ketakutan tersebut dan menjauhkan kita dari kelimpahan di dalam Kristus.

Iblis tahu kalau dia tidak bisa merampok kelimpahan yang kita miliki di dalam Kristus, sehingga ia tidak lagi punya pilihan selain mendorong kita untuk melupakan apa yang telah kita miliki di dalam Kristus.

Meskipun kita sering lupa akan kebaikan apa yang telah Tuhan wujudkan dalam kehidupan kita, Allah terus membuktikan kehadiranNya di dalam hidup kita. Masih ingat saat tentara Armenia mengepung kemah Israel? (2 Raja-raja 6:15-17)

Seorang pelayan yang ketakutan datang kepada Elisa dengan cerita yang menyedihkan. Namun, ini yang Elisa yakinkan kepada pelayan tersebut untuk tidak takut sebab lebih banyak yang menyertai kita dibandikan yang menyertai mereka (2 Raja-raja 6:16).

Saat Elisa berdoa, seketika itu pula mata pelayan tersebut terbuka untuk melihat bukit-bukit yang ada disekelilingnya, yang ditutupi oleh kuda dan kereta berapi di sekeliling Elisa.

Kebenarannya adalah Allah telah memberikan perlindungan yang lebih dari cukup nagi orang-orang pilihanNya.

Mata Elisa tertuju pada apa yang benar, sementara pelayan tersebut fokus pada ketakutannya. Seandainya pelayan tersebut melihat kebenarannya, mungkin saja dia akan melihat pasukan Allah yang menjagainya.

Dalam Kristus, kita lebih dari pemenang (Roma 8:37). Kadang, kita membiarkan keadaan mengintimidasi, sehingga kita teralihkan dari kebenaran tersebut. Kita jadi tunduk terhadap rasa takut tersebut.

Persis seperti ketika gelombang laut mulai datang dan mengalihkan perhatian Petrus dari ajakan Yesus untuk berjalan di atas air.

Ketika kita fokus pada gelombang tersebut, kita akan merasakan perasaan yang tidak berdaya dan merampas kebenaran bahwa di dalam Kristus, segalanya jadi mungkin.

Dalam Alkitab, Tuhan memerintahkan kita untuk tidak takut. Meskipun kita sering merasa kalau hal ini jauh lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, bukan kebetulan kalau perintah Tuhan itu adalah untuk tidak takut pada hari ini.

Kita tidak menemui satu pun alasan untuk takut, sebab Yesus ada bersama dengan kita.

Semoga iman kita di dalam Yesus terus bersinar dengan terang, sehingga orang yang belum mengenal kasih Tuhan menyadari kehadiran Kristus di dalam kita.

Hak Cipta © 2009 Brooke Espinoza, digunakan dengan izin.

 

Ikuti Kami