Yesaya 55: 8
Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku,
demikianlah firman TUHAN.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 56; Markus 6; Yesaya 65-66
Tuhan bisa bicara kepada kita dalam banyak cara. Pagi ini, Dia berbicara kepadaku saat aku sedang menonton kartun sederhana.
Sebuah adegan yang sangat familiar. Road Runner berlari
menyusuri jalanan berdebu dengan kecepatan tinggi. Dia berhenti tiba-tiba, meninggalkan
jejak hitam di bebatuan besar, lalu dia mulai melompat ke sekitar tanaman terdekat
dan menunggu. Coyote yang tak curiga mengikuti dalam pengejaran yang menegangkan
dan WHAM! Dia memukul target yang diincar, merayap turun ke batu besar itu dan rata dengan pukulan.
Tepat lewat adegan itulah Tuhan berbicara kepadaku. Ya, Dia berkata, “Kamu sedang merasakan hal seperti itu belakangan ini bukan?”
Jawabku, “Ya Tuhan, Engkau tahu itu.” (Harus aku akui, aku jadi
lebih baik dalam mengenali saat-saat yang tak umum saat Tuhan berbicara!) Apa yang terjadi selanjutnya cukup menarik.
Saat film kartun itu berlanjut, tirai bawah sadarku
perlahan-lahan ditarik kembali ke adegan yang sama sekali berbeda. Seolah-olah aku
sedang diangkut ke dunia kebenaran yang belum pernah aku lihat. Seketika itu, aku sepenuhnya memahami sesuatu yang sebelumnya, aku tak pernah pahami.
Semua yang aku lihat didasarkan pada ayat ini. “Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman.” (Galatia 3: 24)
Menonton adegan yang agak lucu di TV membuatku teringat dengan
setiap kali aku mengalami jalan buntu dalam perjalanan rohaniku. Itu seperti berjalan
melewati labirin. Ada tikungan dan belokan yang tak ada habisnya. Aku mengantisipasi
belokan berikutnya akan menuju jalan pelarian. Tapi aku hanya menemukan pagar tinggi,
tebal dan tegak dihadapanku. Satu-satunya hal yang aku sadari adalah mengetahui bahwa di suatu tempat ada jalan yang akan menuntunku keluar.
Roh Kudus berusaha membimbingku keluar dari labirin tanpa henti
dari upayaku untuk menyenangkan Tuhan. Aku melakukan tindakan baik, tapi aku
memutar rodaku. Dalam waktu yang lama, aku pergi dengan kecepatan tinggi hanya untuk
menemukan diriku berlari ke terowongan hitamku sendiri. Sama seperti firman Tuhan sampaikan, hukum adalah tuanku.
Kebiasaanku menaati perintah Tuhan, berakhir di tumpukan kegagalanku
sendiri. Aku bahkan tak akan memberitahumu berapa kali aku mengitari gunung kekalahanku.
Suatu kali saat aku benar-benar mendengar Tuhan berbicara kepadaku,
“Kenapa kamu tidak berhenti mencoba?” Aku pun menjawab, “Apa? Berhenti? Itu bukan suara Tuhan…dan sekali lagi, aku kembali pergi ke gunung itu.
Tapi kali ini, aku mulai melihat betapa Tuhan sangat sedih saat
Dia melihatku masih keras kepala. Aku bertekad untuk menjalani semuanya sendiri
dan berpikir waktu berikutnya akan berbeda. Tanpa menyadarinya, aku sebenarnya sedang
meninggalkan Tuhan tanpa pilihan. Dia membiarkan aku pergi dengan pilihanku sendiri.
Begitulah, sampai pagi itu! Aku bangun dan memutuskan untuk
menonton kartun! Tuhan pasti berkata kepada diriNya sendiri, “Hari ini orang
yang Aku kasihi tak akan lagi melakukan perjalanan itu! Aku mengungkapkan semua
kepadanya. Aku akan menunjukkan kepadanya bahwa jawabannya adalah percaya bahwa Kristus telah melakukannya untuk dia.”
Dalam Galatia 3: 25-26 berkata, “Sekarang iman itu telah datang, karena itu kita tidak berada lagi di
bawah pengawasan penuntun. Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus.”
Karunia iman yang luar biasa itu akhirnya tiba! Aku tak lagi membutuhkan
pelatih yang ketat! Kelulusanku baru dimulai. Bahkan kalau itu berarti menerima
diploma itu baik-baik saja karena hal itu jelas sekolah pembelajaran yang lebih
tinggi.
Sekarang, kalau di masa depan ada yang memutuskan untuk mengolok-olokku karena menonton kartun…aku akan memberitahukan mereka bahwa kadang-kadang Tuhan memilih hal-hal bodoh di dunia ini untuk memalukan orang yang berhikmat (Galatia 1: 27).
Kadang Tuhan Memakai Hal Bodoh di Mata Dunia, Untuk Memalukan Orang yang Berhikmat
Hak cipta Missey Butler, diterjemahkan
dari Cbn.com