Roma 7: 15
Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu.
Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci,
itulah yang aku perbuat
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 42; 1 Timotius 6; Yesaya 37-38
Gereja kami adalah rumah bagi para kadal kecil. Mereka memakan
serangga, tidak pernah membuat kekacauan, dan tidak takut dengan siapapun. Mereka semua teman-teman ku dan aku memberi mereka semua nama Leonard.
Pada suatu siang, aku membawa anjingku ke kantor gereja. Aku meninggalkannya
di lorong selama kurang lebih satu menit dan kembali dengan menyaksikan pembantaian
terhadap Leonard yang sudah tergeletak di atas karpet. Lehernya penuh gigitan, tubuhnya remuk, dan ekornya pun terluka.
Padahal anjing Yorshire ku hanya berukuran sepuluh pon dan selalu
terlihat mungil. Saat itu dia kelihatan mondar-mandir, merasa bangga dengan kemenangannya
mengalahkan resptil kecil itu. Tentu saja dia berhasil membunuh kadal kecil
itu. Ya, dia melakukannya untuk bersenang-senang. Kalau burung sulit dibantai, maka ini waktunya membantai kadal. Tapi apakah aku bangga?
Tidak. Aku tidak bangga. Anjing kecilku itu adalah seorang
pengecut. Dia menyembunyikan karakternya yang sangat bringas di balik penampilannya
yang tenang. Padahal selama ini aku hanya menilai dia adalah anjing kecil yang sangat lucu. Sementara kadal kecil ituaku pikir adalah monster ganas dan bringas.
Lalu aku jadi berpikir, “Apakah aku seperti anjing itu? Apa aku
malah menyembunyikan sesuatu di dalam diriku? Sebagian besar dari kita tentu
saja akan selalu berpenampilan dan berperilaku baik saat berada di depan orang banyak. Dan kita mungkin menganggap kalau kita orang yang cukup baik.
Tapi apa yang keluar, yang orang lain gak lihat gak sepenuhnya kita sadari. Bisakah kita bertindak manis dan baik dengan jujur?
Apakah temperamen kita yang biasanya justru meledak-ledak? Apakah kamu mendapati dirimu melakukan atau mengatakan sesuatu yang kamu tahu tidak seharusnya kamu lakukan?
Dunia ini penuh dengan orang-orang yang tampak terhormat dan rohani
dan manis dari luar. Tapi ada banyak sisi lain yang tak terlihat. Apakah yang tampak di dalam diri kita sudah seperti yang Tuhan lakukan?
Saat Tuhan mengungkapkan apa yang Dia tahu soal kita, kita mungkin
akan terkejut. “TUHAN, Engkau menyelidiki
dan mengenal aku;Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau
mengerti pikiranku dari jauh.Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi.” (Mazmur 139: 1-3)
Kebanyakan orang akan mulai melihat dirinya seperti cara
Paulus. “Sebab apa yang aku perbuat, aku
tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat.” (Roma 7: 15).
Kita pasti akan sangat frustrasi dengan apa yang ada di dalam
diri kita, terutama saat kita berdoa atau melakukan semua hal yang seharusnya kita lakukan dan kita tetap bersikap bajingan.
Jadi, apa yang sebenarnya sedang menjadi masalahmu? Di
dinilah kita butuh rasa lapar akan Roh Kudus yang bisa mengubah hidup kita. Dan
kalau kamu meletakkan raksasa-raksasamu yang tersembunyi di tangan Tuhan, setiap hari, kamu akan takjub dengan perubahan yang akan kamu alami.
“Jadi
akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil,
semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang
disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. Dan apa yang
telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu
dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.” (Filipi 4: 8-9)
Hak cipta oleh Peter Lundell, 2016, diterjemahkan dari Cbn.com