Tuhan Mencari Orang yang Beriman Teguh dan Pantang Menyerah, Apakah Kamu Salah Satunya?
Kalangan Sendiri

Tuhan Mencari Orang yang Beriman Teguh dan Pantang Menyerah, Apakah Kamu Salah Satunya?

Lori Official Writer
      5258

Mazmur 46: 10a

"Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah!


Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 35; 2 Tesalonika 2; Yesaya 23-24

Di dalam renungan harian yang ditulis oleh Oswald Chmabers di My Utmost, dia menggaris bawahi ayat di atas. Dia mendorong pembaca untuk teguh dan kokoh di dalam Tuhan.

Apapun yang kamu temukan di dalam dirimu, Tuhan berjanji bahwa Ia akan selalu ada untuk menolongmu. Harus diakui, sulit untuk melepaskan rasa cemas untuk berbagai alasan, mungkin takut gak punya pekerjaan, atau kondisi kesehatan yang buruk. Tapi Tuhan tetaplah Tuhan, gak peduli apapun kondisi hidup yang kita lalui.

Kalau kita membiarkan situasi dalam hidup kita mendikte hubungan kita dengan Tuhan, kita pasti akan binasa sejak awalnya. Selain itu, Tuhan gak mencari pribadi yang beriman plin plan. Yang menarik perhatianNya adalah iman yang teguh dan radikal.

Dia mau kita memiliki level iman yang:

Teguh dan Kuat

Di Matius 15: 21-28, kita membaca tentang seorang ibu yang meminta pertolongan kepada Yesus. Awalnya, Dia menolak tapi wanita itu terus memohon.

“Lalu Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon. Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.””

Yesus tak menjawab sepatah katapun. Lalu murid-muridNya datang dan mendesakNya, “Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak.”

“Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku." Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki."” (Matius 15: 23b-28)

Iman yang keras kepala membalikkan hati Kristus terhadap wanita itu dan akhirnya Yesus menyembuhkan putrinya.

Pantang Menyerah

Perumpamaan tentang janda yang ditulis dalam Lukas 18: 1-5 menggambarkan bagaimana tekad yang kuat pada akhirnya bisa membawa seseorang mendapatkan apa yang diinginkannya.

Suatu hari Yesus memberi tahu murid-muridNya sebuah kisah tentang berdoa dan pantang menyerah.
“Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Kata-Nya: "Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun.Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku.Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun, namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku.””

Bahkan saat hakim berdiri menantangnya, sang janda itu pantang menyerah dengan harapannya.

Tak Tergoyahkan  

Ibu Samuel, Hanna barangkali tak akan pernah berpikir kalau dia akan melahirkan seoranganak. Apalagi anak yang dikandungnya akan menjadi salah satu nabi yang paling berpengaruh pada zaman itu. Keputusasaan yang dia rasakan atas kemandukan fisiknya membuat iman Hanna juga ikut lemah. Tapi, dia terus menangis dan berdoa untuk mendapatkan mujizat.

Bahkan dia bernazar di hadapan Tuhan bahwa anak yang akan dilahirkannya akan diserahkan sebagai hamba di Bait Allah. Kita persis tahu cerita ini bukan? Saat Hanna menangis di hadapan Allah tak lama kemudian dia pun mengandung.

Ketiga karakter iman inilah yang dicari Tuhan. Jangan pernah biarkan imanmu goyah! Carilah tuntunan Tuhan atas hidupmu dan dengan gigih meminta belas kasihan kepadaNya untuk mengisi hidupmu.

 

Hak cipta Hannah Goodwyn, diterjemahkan dari Cbn.com

Ikuti Kami