Sentuhan Kasih

1 Korintus 13:2

Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 24; 1 Korintus 15; Ayub 27-28

Sebuah penelitian membuktikan bahwa sentuhan memberikan efek bawah sadar terhadap klien atau pelanggan bisnis. Di sebuah perpustakaan, seorang petugas diminta untuk menyentuh sebagian orang yang mengembalikan buku dan membiarkan yang lain. Jadi si petugas secara tak kentara menyentuh tangan beberapa pengunjung di konter pengembalian. Lalu semua pengunjung dicegat untuk mengisi angket di pintu keluar.

Hasilnya, pengunjung yang mendapat sentuhan lebih banyak menjawab puas dengan pelayanan di perpustakaan meskipun mereka menjawab "tidak" saat ditanya apakah petugas perpustakaan telah menyentuh mereka.

Eksperimen lain melibatkan pelayan restoran yang diminta secara ringan menyentuh tangan atau bahu konsumen yang sedang mereka layani. Meskipun sentuhan itu tidak membuat konsumen menaikkan penilaian terhadap makanan dan restorannya, mereka selalu memberikan tips lebih besar untuk sang pelayan.

Mengapa manusia sedemikian terpengaruh oleh sentuhan manusia lain meski tanpa disadari? Para ahli berspekulasi bahwa kemungkinan besar sentuhan itu mengingatkan kita akan suatu masa hidup, jauh sebelum kita mengenal deadline, krisis dan bank, ketika kita masih berada dalam timangan ibu dan merasa sepenuhnya diterima dan dikasihi.

Penelitian ini semata-mata membuktikan adanya kehausan manusia akan kasih sehinga sinyal kasih yang tak kentara sekalipun tidak luput ditangkap oleh otak bawah sadar manusia dan menghasilkan pengaruh yang signifikan. Kasih adalah kebutuhan terbesar manusia. Oleh sebab itu, mari kita menjalankan perintah Yesus: "supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu" (Yohanes 15:11).

Kasih membuat hidup menjadi lebih baik.

Related Articles