Bacaan Alkitab setahun : Mazmur 143; Yohanes 20; Zakharia 7-8
Jika pernah Sekolah Minggu, Anda pasti tahu cerita Abram dan Lot. Para pegawai mereka bertengkar ketika harus bersinggungan kepentingan di lapangan rumput. Demi menghindari konflik berkepanjangan, Abram mengajak Lot memilih tempat penggembalaan yang berbeda. Lot adalah seorang pebisnis yang menggunakan akal sehatnya. Tak heran ia memilih daerah hijau di sekitar Yordan.
Jika menggunakan prinsip ‘law of attraction' (yang akhir-akhir ini dipopulerkan dengan sangat hebioh oleh kalangan New Age), mungkin Lot akan dengan segenap hati membayangkan betapa gemuk domba-dombanya di daerah itu - sehingga beranak pinak dan menghasilkan banyak keuntungan baginya. Jika Lot hidup di jaman sekarangt, Ia akan berpikir dan membayangkan tentang mobil Lexus yang akan dibelinya dari keuntungan penjualan bulu dan daging dombanya.
Tapi kita tahu, di akhir ceritanya hidup Lot dan keluarganya hancur karena ia mengambil pilihan yang salah. Ia mungkin mendapatkan kemakmuran dan ‘mobil Lexus'-nya. Tapi ia harus hidup di tengah kota Sodom yang sangat bejat. Kesalahan utama Lot bukan karena ia menggunakan akal sehatnya, tapi karena ia tidak memikirkan kehendak Tuhan ketika ia pertama memilih. Fokus utama Lot saat itu adalah keuntungan pribadinya.
Jika fokus kita adalah keuntungan dan kenyamanan pribadi, pada suatu hari hal itu justru akan menjajah dan memenjarakan kita. Tapi kita bisa menghindarinya jika kita memilih untuk selalu bertanya, "Apa yang Tuhan kehendaki untuk kupilih dan kulaksanakan pada hari ini?"
Pilihan hari ini akan menentukan masa depan hidup Anda. Jangan sampai Anda salah pilih.