Cross Of Royalty
Kalangan Sendiri

Cross Of Royalty

Admin Spiritual Official Writer
      7010
Markus 15:17
Mereka mengenakan jubah ungu kepada-Nya, menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya.

Bacaan Alkitab setahun : Mazmur 124; 2 Tawarikh 36:11-21; Yeremia 27

Warna ungu merupakan warna kerajaan. Hanya raja, imam atau orang kaya yang dapat memiliki karena harganya yang sangat mahal. Warna ungu, yang merupakan perpaduan antara warna merah dan biru, sangat dihargai oleh orang pada zaman dulu karena rumitnya pembuatan kain ungu.

Kain ungu merupakan barang penting dalam perdagangan pada zaman kejayaan Romawi. Jubah berwarna ungu yang terbaik pada zaman itu dapat berharga lebih dari lima ratus dolar. Diperlukan usaha keras untuk menghasilkan kain ungu tersebut.

Kata ungu sendiri berasal dari bahasa Yunani porphura. Kata ini mengacu kepada sumber pewarna dari kain tersebut yaitu sejenis kerang yang ditemukan di tepi laut Mediterania. Warna ungu ini bervariasi sesuai dengan jenis kerang (Murex trunculus) dan metode kain yang digunakan.

Bahan dasar celupan warna ungu yang diambil dari kerang ini bukanlah darah mereka, tetapi dari kelenjar tipis yang dimiliki kerang tersebut. Kerang berikut kelenjar ini harus dihancurkan sehingga menghasilkan cairan seperti susu berwarna keputih-putihan. Ketika terkena cahaya matahari dan udara, maka campuran warnanya mulai berubah menjadi merah kebiru-biruan sehingga lebih menyerupai ungu.

Kebenaran ini mengingatkan saya akan kematian Kristus. Tubuh Yesus harus dihancurkan dan darah-Nya mengalir agar dapat menghasilkan jubah pengudusan bagi para kekasih-Nya. Tidak ada sesuatu yang gratis. Keselamatan kita hanya diperoleh karena Yesus rela mati diremukkan bagi kita. Sebuah harga yang sangat amat mahal!

No pain, no gain. No cross, no glory.

Ikuti Kami