Apa yang Ingin Kamu Lakukan Bersama Yesus?
Kalangan Sendiri

Apa yang Ingin Kamu Lakukan Bersama Yesus?

Claudia Jessica Official Writer
      3247

Matius 27:22a

Kata Pilatus kepada mereka: "Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan Yesus, yang disebut Kristus?"

 

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 94; Lukas 6; Ulangan 33-34

Baru-baru, saya menemukan pendapat di media sosial, “Siapa manusia terbesar yang pernah hidup?”

Jawabannya bervariasi. 10 tanggapan teratas pun bervariasi, dari fisikawan Albert Einstein, Presiden AS Abraham Lincoln, hingga penulis drama Inggris William Shakespeare. Salah satu tanggapan lainnya adalah Yesus Kristus yang berada di tempat kedua.

Sebagai orang Kristen, saya merasa sedikit jengkel. Bukan karena Yesus tidak berada di posisi pertama, namun Dia bahkan masuk ke dalam pilihan! Bagaimanapun, pertanyaannya adalah, “Siapakah manusia terbesar yang pernah hidup?” Sementara Yesus sepenuhnya manusia, Dia juga sepenuhnya Tuhan.

Banyak orang ingat bahwa Yesus hanya sebagai manusia yang hebat atau guru moral yang unggul, mereka menempatkan Yesus di samping para pendiri agama dunia terkemuka lainnya. Yang lain lagi menyebut Dia orang gila karena menyatakan dirinya sebagai Anak Allah. Dan sebagian masyarakat lainnya menjuluki Dia penipu terbesar yang pernah hidup, seolah-olah Dia mengumpulkan pengikut melalui pernyataan palsu tentang keilahian.

Pikiran kita tentang Yesus dan klaim-Nya tertuang ke dalam tindakan kita karena apa yang kita pikirkan tentang Yesus menentukan apa yang kita lakukan dengan-Nya. Dan apa yang kita lakukan dengan Dia di bumi ini mempengaruhi tujuan kekal kita.

Pada ayat hari ini, Pilatus, Gubernur Yudea, berbicara kepada orang banyak yang berkumpul. Dia mengajukan pertanyaan penting yang. Ia tidak hanya menelusuri apa yang orang banyak tersebut pikirkan tentang Yesus, tetapi apa yang mereka ingin lakukan kepada Dia: Kata Pilatus kepada mereka: "Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan Yesus, yang disebut Kristus?" (Matius 27: 22)

Orang banyak itu berseru agar Yesus disalibkan. Bagi mereka, Dia adalah pelanggar hukum yang harus segera disingkirkan. Yang lainnya juga hadir saat Yesus dikhianati, ditangkap, disalibkan, dan kemudian dibangkitkan kembali setelah tiga hari kemudian. Pada dasarnya, apa yang mereka lakukan dengan Yesus?

Para pemimpin agama terkemuka telah menangkap dan membunuh Dia. (Matius 26: 3-4)

Yudas iskariot mengkhianati Dia. (Matius 26: 14-16)

Para prajurit yang hadir mengejek Dia. (Matius 27: 27-31)

Para pengamat salah memahami Dia ketika Dia mencoba untuk berbicara dari kayu salib. (Matius 27: 47)

Namun, tidak semua bereaksi buruk terhadap-Nya. Beberapa wanita membawa rempah-rempah dan parfum ke kuburan dan menjadi yang pertama mengumumkan berita bahwa Kristus telah bangkit dari kematian! (Lukas 23: 55-56; Lukas 24: 1-12)

Dan perwira yang menyaksikan kematian Yesus, termasuk tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah, dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit. Dan sesudah kebangkitan Yesus, mereka pun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang. Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: “Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah.” (Matius 27: 50-54)

Tidakkah mengherankan bahwa orang bisa memiliki kesimpulan yang berbeda tentang satu jiwa ini? Namun, ini jadi menarik untuk merenungkan berbagai tanggapan mereka, pertanyaan terpenting musim Paskah ini adalah: “Apa yang akan kita lakukan dengan Yesus?”

Akankah kita puas untuk menjaga Dia acuh tak acuh dikelompokkan dengan “guru yang baik” lainnya yang mendorong cinta, perbuatan baik dan perdamaian di bumi? Mungkinkah kita salah memahami Kristus, dan tidak pernah meluangkan waktu untuk mempelajari siapa Dia sebenarnya? Atau apakah kita benar-benar mengabaikan Dia, membiarkan Dia tersimpan di dalam halaman-halaman Alkitab tetapi absen dari kehidupan kita sehari-hari?

Inilah yang dapat kita lakukan dengan Yesus: Percaya siapa Dia dan yang Dia katakan tentang-Nya. Percaya, dan izinkan Dia mengubah hati kita. Teruslah mencari untuk menemukan lebih banyak tentang Dia dengan mempelajari Alkitab, berbicara dengan Dia dalam doa, dan berhubungan dengan orang percaya lainnya. Beritakan Dia kepada semua orang. Jangan pernah mundur ketika mengikuti-Nya menjadi sulit.

Apa yang akan kamu lakukan dengan Yesus pada Paskah ini? Jawabanmu mungkin yang paling penting yang pernah kamu berikan.

Doa: Bapa, tolong bantu aku untuk bertindak dengan cara yang tepat untuk menggambarkan siapa Engkau. Engkau bukan sekedar orang hebat dan bersejarah. Engkau bukan karakter fiksi. Semoga setiap perkataan dan tindakanku kepada orang lain dapat menggambarkan “Engkau adalah Anak Allah!” Dalam Nama Yesus, Amin.

 

Hak cipta oleh Karen Ehman, disadurkan dari crosswalk.com.

 

Ikuti Kami